Jakarta, CNBC Indonesia - Bertemakan 'Indonesia Menang',
Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan.
Pidato tersebut disampaikan di JCC Plenary Hall, Senin Malam (14/1/2019).
Selama 45 menit, Prabowo dengan berapi-api mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan-kebijakan dan kondisi perekonomian Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi.
 Foto: Pidato kebangsaan Prabowo Subianto (CNBC Indonesia) |
Prabowo berbicara soal derasnya impor sampai pembahasan utang yang menggunung dan BUMN yang mau bangkrut.
Mengutip naskah resmi yang disampaikan kepada CNBC Indonesia, berikut serangan dan kritikan keras Prabowo kepada pemerintahan Jokowi.
NEXT >>>
Prabowo menyoroti soal impor pangan yang banyak dilakukan pemerintah. Banyak yang bersedih, di tengah panen justru impor banjir di mana-mana. Berikut petikannya :
Saya juga baru datang dari Klaten. Di situ, petani-petani beras bersedih, karena saat mereka panen 2 bulan yang lalu, banjir beras dari luar negeri.
Saya juga baru-baru ini dari Jawa Timur. Di sana banyak petani tebu yang mengeluh, karena saat mereka panen, banjir gula dari luar negeri.
Sementara itu, banyak ibu-ibu di mana-mana mengeluh, harga gula di Indonesia 2 sampai 3 kali lebih mahal dari rata-rata dunia. Padahal dulu, nusantara pernah jadi eksportir gula.'' Prabowo menyayangkan masih adanya masyarakat menderita kekurangan gizi. Selain itu, Prabowo melihat banyaknya BUMN yang di ambang kebangkrutan.
Berikut petikannya:
Inikah negara yang dicita-citakan dan diperjuangkan para pendiri bangsa Indonesia. [...] Negara yang banyak rumah sakitnya menolak pasien BPJS karena belum mendapatkan bayaran sekian bulan, yang rumah sakitnya dan terpaksa kurangi mutu layanan.
Negara yang 1 dari 3 anak balitanya mengalami gagal tumbuh karena kurang protein, karena ibunya juga kurang protein, kurang gizi selama masa mengandung.
Negara yang terus menambah utang untuk bayar utang, dan menambah utang untuk membayar kebutuhan rutin pemerintahan yaitu membayar gaji pegawai negeri.
Negara yang membiarkan kondisi keuangan BUMN-BUMN utama kita dalam kondisi sulit. Garuda, pembawa bendera Indonesia, perusahaan yang lahir dalam perang kemerdekaan, rugi besar.
Pertamina, perusahaan penopang pembangunan RI, sekarang dalam kesulitan. Demikian juga PLN, demikian juga Krakatau Steel. Jika pun ada BUMN yang untung, untungnya tidak seberapa.
[...] Inilah kondisi yang saya sebut Paradoks Indonesia. Negara kaya, namun rakyatnya masih banyak yang miskin.
Kalau tidak hati-hati, kalau tidak waspada, kalau tidak berubah, kalau kita tidak bertindak dengan segera, situasi ini akan terus berlanjut ke arah yang lebih buruk.
Prabowo menyoroti cadangan BBM Indonesia yang menipis. Ia mengatakan, Indonesia hanya mampu bertahan 20 hari. Hal yang sama diungkapkan terkait cadangan beras yang hanya 3 juta. Berikut petikannya :
Tapi, saudara-saudara sekalian, apakah negara yang tidak mampu membayar rumah sakit, yang tidak mampu menjamin makan untuk rakyatnya, yang tidak mampu punya militer yang kuat,
dapat bertahan 1.000 tahun?
Apakah negara yang cadangan BBM nasionalnya hanya kuat untuk 20 hari, yang cadangan berasnya kurang dari 3 juta ton, dapat bertahan jika ada serangan, atau krisis keamanan?
Menteri Pertahanan yang sekarang pun mengatakan, jika perang, Indonesia hanya mampu bertahan 3 hari karena peluru kami hanya cukup untuk 3 hari perang. Ini bukan kami yang menyampaikan, tapi Pemerintah sendiri.
Kita harus ingat, persaingan antar bangsa itu keras. Sejarah peradaban manusia ribuan tahun itu keras. Jangan kita tergantung kepada bangsa lain. Jangan kita berharap bangsa lain akan baik, akan kasihan kepada kita.
Kita tidak boleh lupa rumus yang terkenal dari Thucydides, ahli sejarah yang hidup kurang lebih 50 tahun sebelum Masehi.
Hukum Thucydides mengatakan: The strong will do what they can, the weak suffer what they must. Jadi kalau dalam bahasa Indonesia, yang kuat akan berbuat apa yang dia mampu buat, yang lemah akan menderita apa yang dia harus menderita.
Ini pelajaran diajarkan di semua lembaga kajian strategis, di semua sekolah militer seluruh dunia.
Pesawat terbang, mobil nasional juga disoroti Prabowo. Indonesia pernah memproduksinya namun tak jelas sampai sekarang. Berikut petikannya :
Dalam hal ini, kami akan ciptakan lapangan pekerjaan untuk rakyat kita, rakyat Indonesia.
Serta kita akan tingkatkan daya beli masyarakat. Jika rakyat memiliki uang yang cukup, seluruh roda ekonomi akan berputar. Pabrik-pabrik akan berjalan. Produksi akan meningkat. Kebutuhan-kebutuhan rakyat akan terpenuhi.
Kita pernah bikin pesawat terbang yang canggih, produk-produk berteknologi tinggi. Saya bertanya, mampu atau tidak kita teruskan apa yang pernah kita lakukan dulu?
Saya yakin jawabannya mampu.
Kita harus buat mobil nasional, helikopter, kapal-kapal niaga, kapal-kapal angkut, kapal- kapal perang. Teknologi-teknologi ini harus kita buat sendiri, karena kita bangsa ke 4 terbesar di dunia.
Industrialisasi adalah keharusan bagi negara kita. Kami akan jadikan industri di Indonesia seperti India, seperti Korea Selatan yang punya perusahaan-perusahaan industri kelas dunia.
Bukan seperti sekarang. Pakar-pakar ekonomi mengatakan, sekarang sedang terjadi deindustrialisasi di Indonesia.
Kami juga akan pastikan, perusahaan-perusahaan BUMN penting kita, seperti Krakatau Steel, Pertamina dan Garuda kuat dan tidak terus menerus rugi.
Prabowo tidak lupa juga berjanji kepada pengemudi ojek online, sampai dokter. Ia mengatakan siap memberikan kepastian hukum. Berikut petikannya :
Bagi saudara-saudara yang bertaruh nyawa di jalanan sebagai pekerja angkutan, kami akan berikan kepastian hukum untuk para pengemudi ojol, pengemudi taksi, pengemudi bis, dan tentukan tarif minimal yang menguntungkan pekerja dan pengusaha.
Semua prajurit, polisi dan petugas di daerah terpencil, kami akan perbaiki penghasilan mereka. Kebutuhan hakim, jaksa, polisi akan kami perbaiki, bila perlu naik berkali lipat karena mereka vital bagi jalannya Pemerintahan Republik Indonesia.
Dalam hal ini, kami akan perangi kemiskinan, tingkatkan layanan kesehatan, dan tingkatkan kualitas pendidikan.
Pekerja-pekerja di bidang kesehatan dan pendidikan harus dihormati kualitas hidupnya.
Gaji-gaji mereka harus kita perbaiki. Guru guru, terutama guru-guru honorer harus kita akomodir, harus kita perbaiki kualitas hidupnya.
Dengan program-program yang tepat sasaran seperti beasiswa atlet, beasiswa santri, dan transportasi gratis untuk pelajar, manula dan kaum disabilitas, kami akan pastikan jarak antara orang kaya dan orang miskin tidak semakin lebar.
Kami akan perbaiki tata kelola BPJS dan jaringan sosial lainnya untuk mencegah defisit dan meningkatkan layanan kesehatan yang berkualitas.
Kami akan perjuangkan agar seluruh rakyat Indonesia memiliki jaminan kesehatan dan jaminan sosial lainnya.
Kami juga akan perkuat program Keluarga Berencana, agar Indonesia terhindar dari ancaman ledakan penduduk sehingga kita tidak jalan di tempat.
Kami akan berjuang untuk sediakan susu gratis, dan makan siang gratis di setiap sekolah yang membutuhkan, kami harapkan akan kurangi stunting (tidak tumbuh normal akibat gizi buruk).