
Prabowo: Intelijen Jangan Mata-matai Mantan Presiden
Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
14 January 2019 20:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyoroti fungsi intelijen dalam memberikan pidato kebangsaan, Senin (14/1/2019) malam di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
"Kita perlu intelejen yang unggul dan setia kepada bangsa dan rakyat. Intelijen itu ngintelin (mata-matai musuh negara," ujar Prabowo dalam pidato yang dihadiri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mantan Ketua MPR Amien Rais, sejumlah pimpinan partai dan ulama.
"Jangan intelin mantan presiden Republik Indonesia. Jangan intelin Mantan Ketua MPR RI. Jangan intelin anaknya proklamator kita. Jangan intelin mantan Panglima TNI. Jangan intelin ulama besar kita. Kalau mau intelin mantan Pangkostrad yah tidak apa-apa," tambah Prabowo yang merupakan mantan Pangkostrad
Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan ketika memberikan dasar 5 faktor negara kokoh. Pertama adalah swasembada pangan, kedua swasembada energi, ketiga swasemada air bersih, keempat lembaga-lembaga pemerintah kuat dan terakhir adalah angkatan perang unggul.
(dob/dob) Next Article Dapat Curhatan Guru Ngaji, Sandi Uno: OK OCE Jadi Solusi
"Kita perlu intelejen yang unggul dan setia kepada bangsa dan rakyat. Intelijen itu ngintelin (mata-matai musuh negara," ujar Prabowo dalam pidato yang dihadiri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mantan Ketua MPR Amien Rais, sejumlah pimpinan partai dan ulama.
"Jangan intelin mantan presiden Republik Indonesia. Jangan intelin Mantan Ketua MPR RI. Jangan intelin anaknya proklamator kita. Jangan intelin mantan Panglima TNI. Jangan intelin ulama besar kita. Kalau mau intelin mantan Pangkostrad yah tidak apa-apa," tambah Prabowo yang merupakan mantan Pangkostrad
(dob/dob) Next Article Dapat Curhatan Guru Ngaji, Sandi Uno: OK OCE Jadi Solusi
Most Popular