
Prabowo: Indonesia Sedang mengalami Deindustrialisasi
Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
14 January 2019 21:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan Indonesia saat ini sedang terjadi kemunduran karena proses deindustrialisasi. Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo ketika memberikan Pidato Kebangsaan di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).
Dalam pidato bertajuk Indonesia Menang tersebut Prabowo mengatakan Indonesia beberapa waktu lalu telah membuat pesawat terbang yang canggih. "Saya bertanya apakah kita mampu melanjutkan? Kita harus bikin mobil. Kita harus bikin benar-benar produk Indonesia jangan mobil eto-eto," ujarnya.
Selain itu dia mengatakan Indonesia harus mampu membuat kapal niaga, kapal angkut, kereta api dan produk teknologi lainnya. Namun, tuturnya, Indonesia saat ini sedang sulit mewujudkan hal tersebut karena sedang terjadi deindustrialisasi.
"Para pakar mengatakan di indoensia sedang terjadi deindustrialisasi. Bukan industrialisasi. Ini akan kita ubah. Kita akan meneruskan industrialisasi di Indonesia," ujarnya.
Deindustrialisasi adalah proses kebalikan dari industrialisasi yaitu penurunan kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Prabowo menambahkan Indonesia harus belajar dari bangsa yang lebih berhasil seperti China, India, Vietnam, Korea Selatan, dan negara lain.
"Saudara, kita harus tetap terbuka dengan perusahaan di luar negeri, tetapi kita pastikan BUMN tidak boleh hancur, tidak boleh rubuh," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Prabowo: Intelijen Jangan Mata-matai Mantan Presiden
Selain itu dia mengatakan Indonesia harus mampu membuat kapal niaga, kapal angkut, kereta api dan produk teknologi lainnya. Namun, tuturnya, Indonesia saat ini sedang sulit mewujudkan hal tersebut karena sedang terjadi deindustrialisasi.
Deindustrialisasi adalah proses kebalikan dari industrialisasi yaitu penurunan kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Prabowo menambahkan Indonesia harus belajar dari bangsa yang lebih berhasil seperti China, India, Vietnam, Korea Selatan, dan negara lain.
"Saudara, kita harus tetap terbuka dengan perusahaan di luar negeri, tetapi kita pastikan BUMN tidak boleh hancur, tidak boleh rubuh," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Prabowo: Intelijen Jangan Mata-matai Mantan Presiden
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular