
Dengan Kendaraan Listrik, Jokowi Sebut RI Bisa Hemat Rp 798 T
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
14 January 2019 17:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas dengan topik percepatan program kendaraan bermotor listrik di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/1/2019).
Saat memberikan pengantar, Jokowi mengatakan banyak negara di dunia yang mulai berlomba-lomba mengembangkan teknologi kendaraan bermotor listrik. Sebab, selain ramah lingkungan, kendaraan itu juga mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
"Melalui kendaraan bermotor listrik, kita juga dapat mengurangi pemakaian BBM (bahan bakar minyak), mengurangi ketergantungan pada impor BBM yang berpotensi menghemat kurang lebih Rp 798 triliun," ujar Jokowi.
[Gambas:Video CNBC]
Dalam membangun industri kendaraan bermotor listrik, Jokowi menyampaikan tiga hal penting.
Pertama, regulasi yang mengatur kendaraan bermotor listrik harus disiapkan dan diselesaikan. Dengan demikian Indonesia dapat lekas beralih menjadi pemain utama dalam pasar tersebut.
Kedua, Jokowi meminta perencanaan dan pengembangan kendaraan bermotor listrik dapat dilakukan secara terpadu dan terintegrasi antara kementerian/lembaga. "Dan jangan lupa melibatkan swasta baik dari sisi riset, inovasi, anggaran sampai dengan penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan," kata Jokowi.
Ketiga, lanjut mantan gubernur DKI Jakarta itu, pengembangan kendaraan bermotor listrik harus digunakan sebagai momentum penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menguasai teknologi terkini. "Sekaligus penciptaan nilai tambah, multiplier effect melalui upaya memperbesar tingkat komponen dalam negeri (TKDN)," ujar Jokowi.
(miq/dru) Next Article RI Bidik Produksi 2 Juta Motor Listrik Tahun Depan
Saat memberikan pengantar, Jokowi mengatakan banyak negara di dunia yang mulai berlomba-lomba mengembangkan teknologi kendaraan bermotor listrik. Sebab, selain ramah lingkungan, kendaraan itu juga mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
"Melalui kendaraan bermotor listrik, kita juga dapat mengurangi pemakaian BBM (bahan bakar minyak), mengurangi ketergantungan pada impor BBM yang berpotensi menghemat kurang lebih Rp 798 triliun," ujar Jokowi.
Dalam membangun industri kendaraan bermotor listrik, Jokowi menyampaikan tiga hal penting.
Pertama, regulasi yang mengatur kendaraan bermotor listrik harus disiapkan dan diselesaikan. Dengan demikian Indonesia dapat lekas beralih menjadi pemain utama dalam pasar tersebut.
Kedua, Jokowi meminta perencanaan dan pengembangan kendaraan bermotor listrik dapat dilakukan secara terpadu dan terintegrasi antara kementerian/lembaga. "Dan jangan lupa melibatkan swasta baik dari sisi riset, inovasi, anggaran sampai dengan penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan," kata Jokowi.
Ketiga, lanjut mantan gubernur DKI Jakarta itu, pengembangan kendaraan bermotor listrik harus digunakan sebagai momentum penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menguasai teknologi terkini. "Sekaligus penciptaan nilai tambah, multiplier effect melalui upaya memperbesar tingkat komponen dalam negeri (TKDN)," ujar Jokowi.
![]() |
(miq/dru) Next Article RI Bidik Produksi 2 Juta Motor Listrik Tahun Depan
Most Popular