INTERNASIONAL
Dua Hari Jelang Voting Brexit, PM May Beri Pesan Penting
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
13 January 2019 18:45
London, CNBC Indonesia - Parlemen Inggris akan melakukan pemungutan suara terkait kesepakatan Brexit yang dicapai PM Inggris Theresa May dengan Uni Eropa (UE) pada Selasa (15/1/2019). Pada Minggu (13/1/2019) atau dua hari sebelum pemungutan suara, PM Inggris menyampaikan pesan penting.
Ia memperingatkan anggota parlemen bahwa kegagalan mendukung kesepakatan itu akan menjadi bencana besar bagi Inggris. Pesan itu disampaikan May mengingat anggota parlemen dari partainya pun tak mendukung kesepakatan itu.
Belakangan, dukungan mulai terlihat kepada kesepakatan tersebut. Akan tetapi saat berbicara di Sunday Express, May mengatakan anggota parlemen tidak boleh mengecewakan orang-orang yang memilih Brexit.
"Melakukan hal itu akan menjadi pelanggaran kepercayaan dan bencana yang tidak termaafkan dalam demokrasi kita," kata May seperti dilansir dari CNBC International, Minggu (13/1/2019).
"Jadi pesan saya ke Parlemen di akhir pekan ini sederhana, sekarang saatnya melupakan permainan dan melakukan apa yang benar untuk negara kita," lanjutnya menjelaskan.
[Gambas:Video CNBC]
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan Brexit mungkin tidak akan terjadi sama sekali jika kesepakatan May kalah dalam pemungutan suara di parlemen.
Inggris, negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia, dijadwalkan keluar dari UE pada 29 Maret mendatang.
The Sunday Times melaporkan sejumlah anggota parlemenberencana merebut kendali agenda legislatif dari May pada minggu depan. Maksud dan tujuannya adalah menggagalkan atau menunda Brexit. Demikian laporan The Sunday Times mengutip sumber senior pemerintah.
(miq/miq) Next Article Tok! Inggris Resmi Keluar dari Eropa Besok
Ia memperingatkan anggota parlemen bahwa kegagalan mendukung kesepakatan itu akan menjadi bencana besar bagi Inggris. Pesan itu disampaikan May mengingat anggota parlemen dari partainya pun tak mendukung kesepakatan itu.
"Melakukan hal itu akan menjadi pelanggaran kepercayaan dan bencana yang tidak termaafkan dalam demokrasi kita," kata May seperti dilansir dari CNBC International, Minggu (13/1/2019).
"Jadi pesan saya ke Parlemen di akhir pekan ini sederhana, sekarang saatnya melupakan permainan dan melakukan apa yang benar untuk negara kita," lanjutnya menjelaskan.
[Gambas:Video CNBC]
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan Brexit mungkin tidak akan terjadi sama sekali jika kesepakatan May kalah dalam pemungutan suara di parlemen.
Inggris, negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia, dijadwalkan keluar dari UE pada 29 Maret mendatang.
The Sunday Times melaporkan sejumlah anggota parlemenberencana merebut kendali agenda legislatif dari May pada minggu depan. Maksud dan tujuannya adalah menggagalkan atau menunda Brexit. Demikian laporan The Sunday Times mengutip sumber senior pemerintah.
Foto: Infografis/Poin-poin Perjanjian Brexit/Arie Pratama |
(miq/miq) Next Article Tok! Inggris Resmi Keluar dari Eropa Besok
Most Popular
Foto: Infografis/Poin-poin Perjanjian Brexit/Arie Pratama