
Setelah Lima Tahun, Akhirnya Airbus Takluk atas Boeing
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
10 January 2019 11:15

Paris, CNBC Indonesia - Produsen pesawat terkemuka asal Eropa, Airbus, menderita kekalahan pertama dalam lima tahun terakhir atas produsen pesawat ternama asal Amerika Serikat (AS). Kekalahan itu tergambar dari jumlah pesanan jet penumpang sepanjang tahun 2018.
Reuters melaporkan pada Kamis (10/1/2019), Airbus membukukan pesanan sebanyak 747 jet pada tahun lalu, turun 33% dibandingkan dengan 2017. Jumlah itu sudah termasuk 135 pesawat tipe A220 jetliner yang diambil alih dari Bombardier Kanada pada Juli lalu.
Untuk pertama kali sejak 2012, Boeing mengalahkan Airbus dengan raihan pesanan 893 jet.
Namun dari sisi pengiriman sepanjang tahun lalu, Airbus mengirimkan 800 pesawat jet, naik 11%, termasuk 20 pesawat jet A220. Catatan Airbus menjadikan perusahaan mengalahkan Boeing sebagai produsen pesawat terbesar di dunia dari sisi volume selama tujuh tahun berturut-turut.
Walaupun target pengiriman Boeing meleset dan Airbus telah menurunkan target lantaran tekanan pada rantai pasok global, permintaan kuat untuk jet penumpang telah mendorong ekspansi pengiriman. Nilainya meningkat 8% atau yang tercepat dalam enam tahun terakhir.
President of Airbus Commercial Aircraft Guillaume Faury merespons besaran pengiriman tersebut. Menurut dia, masih banyak pesanan yang harus diselesaikan dalam tujuh tahun ke depan.
(miq/roy) Next Article Boeing Vs Airbus, Siapa Lebih Unggul di Tahun Ini?
Reuters melaporkan pada Kamis (10/1/2019), Airbus membukukan pesanan sebanyak 747 jet pada tahun lalu, turun 33% dibandingkan dengan 2017. Jumlah itu sudah termasuk 135 pesawat tipe A220 jetliner yang diambil alih dari Bombardier Kanada pada Juli lalu.
Untuk pertama kali sejak 2012, Boeing mengalahkan Airbus dengan raihan pesanan 893 jet.
Namun dari sisi pengiriman sepanjang tahun lalu, Airbus mengirimkan 800 pesawat jet, naik 11%, termasuk 20 pesawat jet A220. Catatan Airbus menjadikan perusahaan mengalahkan Boeing sebagai produsen pesawat terbesar di dunia dari sisi volume selama tujuh tahun berturut-turut.
![]() |
Walaupun target pengiriman Boeing meleset dan Airbus telah menurunkan target lantaran tekanan pada rantai pasok global, permintaan kuat untuk jet penumpang telah mendorong ekspansi pengiriman. Nilainya meningkat 8% atau yang tercepat dalam enam tahun terakhir.
President of Airbus Commercial Aircraft Guillaume Faury merespons besaran pengiriman tersebut. Menurut dia, masih banyak pesanan yang harus diselesaikan dalam tujuh tahun ke depan.
![]() |
(miq/roy) Next Article Boeing Vs Airbus, Siapa Lebih Unggul di Tahun Ini?
Most Popular