Tiga Noda Pemerintah Jokowi dalam Proyek Infrastruktur

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 January 2019 16:52
Mulai dari kontraktor gulung tikar sampai masalah pembebasan lahan.
Foto: Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek infrastruktur yang digadang-gadang menjadi andalan pemerintah Joko Widodo ternyata memiliki permasalahan yang masih terus mendera sampai sekarang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Materi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Sudirman Said saat berdiskusi di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Rabu (9/1/2019).

Menurutnya, faktor pertama adalah bangkrutnya ribuan kontraktor konstruksi. Hal tersebut merujuk kepada data Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia.

"Sebagian besar adalah kontraktor yang membangun infrastruktur pemerintah termasuk tol," ujarnya.

Masalah kedua, tuturnya, adalah penghentian proyek pembangunan infrastruktur di tengah jalan karena kurang matangnya perencanaan. Hal ini terjadi di Cikampek, karena 2 dari 3 proyek yang sedang berlangsung dihentikan. Selain masalah kemacetan, menurut Sudirman juga ada masalah keuangan sehingga proyek harus dihentikan.

Masalah ketiga adalah pembebasan lahan yang belum dilakukan ketika proyek sudah masuk dalam tahap konstruksi. "China ke Jawa Bara untuk ground breaking kereta cepat, tetapi lahannya belum dibebaskan," tuturnya.

Menurutnya, strategi pembangunan infrastuktur di Indonesia harus ditata ulang karena harus memiliki dampak positif terhadap ekonomi Indonesia.

"Jangan cuma mau bilang Trans Jawa tersambung tapi kontraktor mati. Ini bisa diselesaikan kalau pemimpin berkonsep, bukan yang sering selfie," ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]



(dob/dob) Next Article Dapat Curhatan Guru Ngaji, Sandi Uno: OK OCE Jadi Solusi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular