
Impor Gula RI Terbesar di Dunia, Darmin: Itu Industri
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
09 January 2019 16:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah buka suara terkait pernyataan ekonom Faisal Basri di media sosial yang mengkritik tata kelola niaga pangan pemerintah perihal impor gula.
Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Faisal Basri menyebut, Indonesia mendadak menjadi pengimpor gula terbesar di dunia menjelang pemilihan umum tahun ini.
Faisal menunjukkan data negara-negara pengimpor gula utama dunia sepanjang 2017/2018.
BACA : Wow, RI Pengimpor Gula Terbesar Dunia Jelang Pemilu?
Hasilnya, Indonesia duduk di urutan pertama dengan mengimpor sekitar 4,45 juta metrik ton gula selama periode tersebut. Volume ini melebihi impor gula China sebesar 4,2 juta metrik ton dan AS yang mencapai 3,11 juta metrik ton.
"Praktek rente gila-gilaan seperti ini berkontribusi memperburuk defisit perdagangan," tulis Faisal Basri.
Menganggapi cuitan Faisal, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kebutuhan impor gula tersebut untuk kebutuhan industri, bukan konsumsi.
"Itu gula industri loh kita tidak mengimpor gula konsumsi. Tahun ini kita belum ada sama sekali belum," kata Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Rabu (9/1/2019).
Darmin menuturkan, impor gula tersebut juga merupakan rekomendasi dari Kementerian Perindustrian. "Itu impornya melalui perindustrian, rekomendasinya dia," ujar Darmin.
Sebelumnya, Faisal juga menyoroti harga eceran gula di Indonesia yang menurutnya lebih mahal 2,4-3,4 kali lipat dibandingkan harga gula dunia sepanjang Januari 2017 - November 2018.
"Impor gula rafinasi membanjir. Pemburu rente meraup triliunan rupiah. Mengapa semua diam?" cuitnya.
(dru) Next Article Indonesia Jajaki India untuk Impor Gula, Kenapa?
Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Faisal Basri menyebut, Indonesia mendadak menjadi pengimpor gula terbesar di dunia menjelang pemilihan umum tahun ini.
Faisal menunjukkan data negara-negara pengimpor gula utama dunia sepanjang 2017/2018.
Hasilnya, Indonesia duduk di urutan pertama dengan mengimpor sekitar 4,45 juta metrik ton gula selama periode tersebut. Volume ini melebihi impor gula China sebesar 4,2 juta metrik ton dan AS yang mencapai 3,11 juta metrik ton.
"Praktek rente gila-gilaan seperti ini berkontribusi memperburuk defisit perdagangan," tulis Faisal Basri.
Menganggapi cuitan Faisal, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kebutuhan impor gula tersebut untuk kebutuhan industri, bukan konsumsi.
![]() |
"Itu gula industri loh kita tidak mengimpor gula konsumsi. Tahun ini kita belum ada sama sekali belum," kata Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Rabu (9/1/2019).
Darmin menuturkan, impor gula tersebut juga merupakan rekomendasi dari Kementerian Perindustrian. "Itu impornya melalui perindustrian, rekomendasinya dia," ujar Darmin.
Sebelumnya, Faisal juga menyoroti harga eceran gula di Indonesia yang menurutnya lebih mahal 2,4-3,4 kali lipat dibandingkan harga gula dunia sepanjang Januari 2017 - November 2018.
"Impor gula rafinasi membanjir. Pemburu rente meraup triliunan rupiah. Mengapa semua diam?" cuitnya.
(dru) Next Article Indonesia Jajaki India untuk Impor Gula, Kenapa?
Most Popular