Target Investasi Energi Terbarukan Dipangkas Jadi US$ 1,79 M

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
09 January 2019 09:28
Kementerian ESDM menyesuaikan target investasi Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) menjadi US$ 1,79 miliar
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyesuaikan target investasi Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) tahun ini menjadi US$ 1,79 miliar dari tahun 2018 sebesar US$ 2,01 miliar.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan ada penyesuaian target capaian investasi di tahun ini yang dilakukan berdasarkan kajian Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) saat ini.

"Apa yang kami targetkan di 2019 itu lebih banyak dari RUPTL yang ada sekarang, kami hitung semua dan comes up-nya itu US$ 1,79 miliar, jadi ini disesuaikan, bukan diturunkan," jelas Rida di kantor EBTKE, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Dia menjelaskan bahwa konsumsi energi fosil yang dinilai masih tinggi membuat target bauran energi terbarukan sebesar 23% dari konsumsi energi di Indonesia pada 2025 sulit tercapai. Rida menyebut, dari target 23%, realisasi capaian baru sekitar 7,8% di bauran energi primer, sedangkan dari sisi pembangkit, baurannya sebesar 12,5%.

"Secara volume, EBT memang naik, tapi energi fosil kenaikan lebih tinggi lagi, sehingga share EBT itu tidak menanjak. Jadi ini berlomba antara yang EBT dengan fosil," tuturnya.

Kendati demikian, Rida masih optimistis target bauran energi tersebut masih bisa tercapai, apalagi sudah didukung oleh Paris Agreement.

Pemerintah sebelumnya juga
mengklaim program B20 berhasil, tercermin dari laporan realisasi produksi dan penggunaan biodiesel sepanjang tahun lalu. Produksi biodiesel tahun lalu mencapai 6 juta kiloliter (kl), lebih tinggi dari target 5,7 juta kl.

Tahun ini, Kementerian ESDM memproyeksikan jumlah produksi bahan bakar nabati (BBN) alias biodiesel bisa mencapai 7,37 juta kl. Program B20 adalah program pemerintah untuk mewajibkan pencampuran 20% biodiesel dengan 80% bahan bakar minyak jenis Solar.


(tas) Next Article Februari 2019, Harga BBN Naik Jadi Rp 7.015/Liter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular