
24 Pembangkit Listrik EBT Mulai Beroperasi di 2019
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 January 2019 18:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, ada 24 unit pembangkit listrik bertenaga energi baru dan terbarukan (EBT) yang akan mulai beroperasi di tahun ini.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Harris, menjabarkan dari 24 unit tersebut, ada satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 21 megawatt (MW). Selain itu, ada 14 unit Pembangkit Listrik Tenaga Microhydro (PLTM) dengan kapasitas total 80 MW.
Adapun di 2017-2018, Harris mencatat sudah 75 kontrak perjanjian jual beli listrik (PPA), dan yang baru beroperasi ada empat. Sedangkan sebanyak 39 pembangkit sudah konstruksi, dan sisa 27 unit sedang berproses untuk financial close (FC).
"Fasilitasi PPA untuk dapatkan FC itu bisa dari Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) yang diusulkan Bappenas, itu juga sudah berproses," pungkas Harris.
Sedangkan untuk wilayah kerja panas bumi (WKP), Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Ida Nuryatin, menuturkan ada lima WKP yang akan dilelang pada tahun ini. Namun, belum diputuskan apakah akan melelang seluruhnya atau ditawarkan ke BUMN.
"Lelang WKP 5, kami sudah bersurat ke PLN agar mereka beri estimasi harga PLTP di 5 WKP itu, sekarang sedang menunggu jawaban dari mereka, sekaligus juga yang menyangkut estimasi harga yang akan kami tawarkan," kata Ida.
(wed/wed) Next Article Energi Baru Sulit Capai Target 23% di 2025
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Harris, menjabarkan dari 24 unit tersebut, ada satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 21 megawatt (MW). Selain itu, ada 14 unit Pembangkit Listrik Tenaga Microhydro (PLTM) dengan kapasitas total 80 MW.
"Kemudian ada enam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas total 45 MW, lalu ada tiga Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM). Sehingga, total kapasitas seluruh PLT EBT ada 151 MW," tutur Harris kepada media, saat dijumpai dalam paparan kinerja sektor EBTKE di Jakarta, Selasa (8/1/2018).
Adapun di 2017-2018, Harris mencatat sudah 75 kontrak perjanjian jual beli listrik (PPA), dan yang baru beroperasi ada empat. Sedangkan sebanyak 39 pembangkit sudah konstruksi, dan sisa 27 unit sedang berproses untuk financial close (FC).
"Fasilitasi PPA untuk dapatkan FC itu bisa dari Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) yang diusulkan Bappenas, itu juga sudah berproses," pungkas Harris.
Sedangkan untuk wilayah kerja panas bumi (WKP), Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Ida Nuryatin, menuturkan ada lima WKP yang akan dilelang pada tahun ini. Namun, belum diputuskan apakah akan melelang seluruhnya atau ditawarkan ke BUMN.
"Lelang WKP 5, kami sudah bersurat ke PLN agar mereka beri estimasi harga PLTP di 5 WKP itu, sekarang sedang menunggu jawaban dari mereka, sekaligus juga yang menyangkut estimasi harga yang akan kami tawarkan," kata Ida.
(wed/wed) Next Article Energi Baru Sulit Capai Target 23% di 2025
Most Popular