PM May Sebut Inggris Bisa Jadi Wilayah tak Bertuan

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
07 January 2019 20:36
Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Ahad, (6/1/2019), mengatakan Inggris akan berada di wilayah yang tak bertuan.
Foto: Demo Anti-Brexit (REUTERS/Henry Nicholls)
London, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Ahad, (6/1/2019), mengatakan Inggris akan berada di wilayah yang tak bertuan jika kesepakatan Brexit dengan Uni Eropa ditolak oleh parlemen akhir bulan ini.

Walaupun, ada tanda-tanda kemenangan selepas keberhasilan May memenangi voting melawan anggota parlemen dari partai pendukungnya beberapa waktu lalu.

Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret. Akan tetapi sejauh ini ketidakmampuan May untuk mendapatkan kesepakatan melalui parlemen telah membuat para pemimpin bisnis dan investor khawatir Inggris sedang menuju no-deal Brexit (Brexit tanpa kesepakatan).

Ia mengatakan pemungutan suara di parlemen akan diadakan sekitar 15 Januari. Tenggat waktu itu sesuai dengan keinginan banyak pihak. Hal itu tidak seperti laporan yang menyebut bahwa May mungkin akan menundanya. Melansir AFP, May telah menunda pemungutan suara satu kali, yaitu pada Desember.



"Kita akan berada di wilayah yang tak bertuan. Saya tidak berpikir siapa pun dapat mengatakan dengan tepat apa yang akan terjadi terkaitl reaksi yang akan kita lihat di parlemen," kata May kepada BBC saat menjelaskan apa yang akan terjadi jika kesepakatan Brexitnya kalah.

Di tengah ketidakpastian langkah-langkah berikut yang akan ditempuh Inggris, sebuah jajak pendapat menunjukkan ada lebih banyak orang Inggris ingin tetap menjadi anggota Uni Eropa dibandingkan mereka yang memilih keluar. Para pemilih itu juga dikabarkan ingin membuat keputusan akhir sendiri.

Partai May sendiri terpecah belah akibat kesepakatannya, di mana banyak pihak khawatir Inggris akan tunduk pada peraturan UE tanpa batas.

PM May Sebut Inggris Bisa Jadi Wilayah tak Bertuan  Foto: Gestur tubuh Perdana Menteri Inggris Theresa May saat konferensi pers di Downing Street di London, Inggris 15 November 2018. Matt Dunham / Pool via Reuters


Masih ada pekerjaan
Saat waktu pelaksanaan debat parlemen mengenai kesepakatan akan dimulai pada 9 Januari semakin dekat, May mengatakan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendapatkan jaminan atas hambatan dari Uni Eropa.

Dia juga berjanji parlemen akan memiliki lebih banyak suara di sisa proses Brexit dan memperingatkan bahwa menolak kesepakatannya dapat mencegah keluarnya Inggris. "Karena bahaya yang sebenarnya adalah apabila kita berakhir tanpa Brexit sama sekali," kata May.

Dia tidak menjawab langkah yang akan dilakukan jika takluk dalam voting di parlemen. May juga tidak menanggapi secara langsung ketika ditanya apakah dia telah memimpin negara menuju Brexit tanpa kesepakatan.



(miq/miq) Next Article Inggris Resmi 'Cerai' dengan Eropa, What's Next?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular