Internasional

Jalan Panjang AS-China dari Perang Menuju Damai Dagang

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 January 2019 15:51
Kronologi perang dagang AS-China hingga menuju diskusi kesepakatan dagang 7-8 Januari 2019.
Foto: Seorang pekerja menempatkan bendera AS dan China di sebuah perkotaan (REUTERS/Damir Sagolj)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemerintah China memulai kembali pembicaraan dagang pada hari Senin (7/1/2019). Langkah ini ditempuh pada saat kedua negara telah setuju untuk melakukan gencatan senjata selama tiga bulan terhitung sejak Desember 2018 sembari merundingkan kesepakatan perdagangan.

Washington dan Beijing berharap dapat menghentikan perang dagang yang berpotensi merugikan kedua negara karena kekhawatiran akan dampaknya yang bisa memperlambat ekonomi China dan merugikan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) telah muncul.


Delegasi AS yang dijadwalkan akan menghadiri diskusi dagang hari Senin dan Selasa di Beijing, adalah termasuk pejabat dari Kantor Perwakilan Dagang AS, bersama dengan perwakilan dari Departemen Pertanian, Energi, Perdagangan, dan Departemen Keuangan.

AS telah mengenakan tarif impor terhadap US$250 miliar (Rp 3.518 triliun) barang-barang China, dan telah mengancam akan menerapkan bea masuk tambahan dua kali lipat dari nilai produk itu. Beijing telah merespons dengan mengenakan tarif masuk terhadap barang-barang AS senilai US$ 110 miliar yang menargetkan industri yang penting secara politis, seperti pertanian.

Setelah pertemuan di Desember lalu antara Trump dan Presiden China Xi Jinping, para pemimpin dari dua ekonomi terbesar dunia sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata sembari mengupayakan kesepakatan dalam waktu tiga bulan. Trump mengatakan dia tidak akan menerapkan kenaikan tarif yang direncanakan atas US$ 200 miliar barang menjadi 25% dari 10%.

Batas waktu bulan Maret ditentukan pada pertemuan antara kedua pemimpin dan dapat dengan mudah berubah.

Trump, yang berkampanye pada tahun 2016 untuk menindak tegas praktik dagang China yang disebutnya tidak adil, memiliki serangkaian tuntutan khusus dalam pembicaraan tersebut. Dia ingin menangani dugaan pencurian properti intelektual China, transfer teknologi paksa, kepemilikan perusahaan-perusahaan Amerika di China, dan hambatan tarif dan nontarif, serta isu-isu lainnya.

Gedung Putih telah menunjukkan optimisme. Tetapi Washington dan Beijing tampaknya memiliki tugas yang sulit dalam mencapai kesepakatan perdagangan yang konkret bahkan ketika Trump mengupayakan kemenangan politik pada salah satu masalah khasnya.


Melansir CNBC International, berikut ini adalah garis waktu dari konflik perdagangan AS-China selama era Trump yang mengarah ke pembicaraan dagang terbaru.

19 Mei 2014 Trump Mengangkat Isu Perang Dagang
Sebelum meluncurkan kampanye kepresidenannya pada tahun 2015, Trump berulang kali menyerukan penindasan terhadap praktik perdagangan China. Dalam tweet pada 1 Mei 2014, dia menuliskan: "Ingat, China bukan teman Amerika Serikat!"

1 Mei 2016 Seruan Kampanye
Sebagai kandidat presiden, Trump membuat kembali membahas masalah dugaan pelanggaran perdagangan China, menjadikannya sebagai prioritas kampanye. "Kami tidak dapat terus membiarkan China merampas negara kami, dan itulah yang mereka lakukan," katanya pada rapat umum di Indiana pada Mei 2016.

11 Mei 2017 Langkah Awal yang Positif
AS dan China mencapai kesepakatan perdagangan yang mencakup berbagai produk seperti daging sapi dan unggas, tetapi tidak menemukan solusi bagi isu terkait baja, aluminium, dan masalah lainnya.

22 Januari 2018 Tarif Dimulai
Pemerintahan Trump mengumumkan bea masuk pada impor sel surya dan mesin cuci tertentu. China mengkritik langkah itu.

8 Maret 2018 Trump Membuat Marah Mitra Dagang
Trump mengesahkan tarif masing-masing sebesar 25% dan 10% untuk impor baja dan aluminium. Saat menerapkan bea masuknya itu, dia mengatakan "industri baja dan aluminium yang kuat penting untuk keamanan nasional kita."

Jalan Panjang AS-China dari Perang Menuju Damai DagangIndustri baja (Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)


1 April 2018 China Menerapkan Tarifnya untuk Pertama Kali
China membalas bea masuk yang dikenakan pada baja dan aluminium, menerapkan tarif impor senilai sekitar US$ 3 miliar pada barang-barang AS.

3 Mei 2018 Perundingan Dagang Tidak Membuahkan Hasil
Delegasi China dan AS mengadakan pembicaraan dagang di Beijing, namun tidak menghasilkan solusi bagi perang dagang. Pembicaraan dagang yang dilakukan beberapa bulan kemudian pun tidak membuahkan hasil apapun.

15 Juni 2018 Tarif Baru Meningkatkan Ketegangan
Pemerintahan Trump mengancam akan menerapkan tarif 25% pada US$ 50 miliar barang-barang China. Trump menyebut hal itu dipicu oleh "pencurian kekayaan intelektual dan teknologi oleh China dan praktik dagangnya yang tidak adil". Beijing segera membalas, mengumumkan tarif impor US$ 50 miliar pada produk asal China.

17 September 2018 Trump Menaikkan Tarifnya
Trump mengumumkan 10% tarif pada US$ 200 miliar barang China, dan berencana menaikkan jumlahnya menjadi 25% pad awal 2019. Dia juga mengancam tafir impor tambahan pada US$ 267 miliar barang China jika Beijing membalas.

18 September 2018 China Membalas Ancaman
China mengatakan akan menerapkan tarif US$ 60 miliar pada barang AS sebagai balasan atas tindakan pengenaan tarif terakhir oleh AS.

Jalan Panjang AS-China dari Perang Menuju Damai DagangFoto: Meagan Kaiser menunjukkan tanaman Kedelai sekitar 45-hari sebelum panen di ladangnya dekat Norborne. REUTERS/Dave Kaup/File Photo


1 November 2018 Trump Dan Xi Menjalin Kembali Hubungan
Trump dan Xi melakukaan panggilan telepon, menjalin kembali komunikasi kedua negara. Trump mengatakan mereka berdua memiliki bahasan yang mendalam tentang perdagangan.

16 November 2018 Trump Mengancam Mengenakan Lebih Banyak Tarif
Trump mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa dia kemungkinan tidak akan menunda kenaikan tarif impor pada US$ 200 miliar barang China melewati 1 Januari. Dia juga mengatakan mungkin akan mengenakan bea masuk 10% bagi produk iPhone dan laptop Apple yang diimpor dari China.

1 Desember 2018 Trump dan Xi Menyepakati Gencatan Senjata
Trump dan Xi makan malam bersama di pertemuan G-20 di Argentina. AS setuju menunda kenaikan tarif impor yang telah direncanakan pada US$ 200 miliar barang China menjadi 25% dari 10%. Mereka memasang batas waktu 90 untuk melahirkan kesepakatan dagang.

29 Desember 2018 Trump Mengatakan "Kemajuan Besar" Terjadi
Setelah melakukan panggilan telepon dengan Xi, Trump mengatakan kesepakatan dagang "sedang diupayakan dengan sangat baik". Tidak jelas kemajuan apa yang diperoleh kedua negara, juga ada kebingungan yang tinggi setelah diadakannya pertemuan di Argentina tentang langkah apa yang pastinya akan Beijing dan Washington ambil agar dapat mencapai kesepakatan.

7 Januari 2019 Pembicaraan Dagang Dilanjutkan
Delegasi Amerika dijadwalkan menyambangi Beijing pada 7 Januari untuk melanjutkan pembicaraan dagang karena Beijing dan Washington mengupayakan kesepakatan dagang.


(prm) Next Article Damai Dagang Makin Dekat, Ini Kronologi Perseteruan AS-China

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular