
Evolusi Tol Jakarta-Cikampek, Dari Era Soeharto hingga Jokowi
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 January 2019 20:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Jalur darat yang menghubungkan Jakarta-Cikampek kerap jadi sorotan. Betapa tidak, momok kemacetan kerap kali mengular di kawasan tersebut. Berbagai upaya dilakukan pemerintah melalui pengerjaan jalan tol dan alternatif transportasi lainnya.
Dikutip dari laman resmi Jasa Marga, semenjak dioperasikan pada 1988 lalu, Jakarta-Cikampek saat ini banyak mengalami perubahan konstruksi, Sebagian besar ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat ini telah memiliki 4 x 2 lajur. Hal itu menandakkan padatnya lalu lintas yang melalui jalan tol ini.
Selain itu, terdapat 10 interchange (simpang susun), 27 pelintasan kendaraan, 16 jembatan penyeberangan, dan 18 gerbang tol. Tol ini terhubung dan terintgrasi dengan Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) serta Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi).
Di sisi lain, upaya perubahan wajah Jakarta-Cikampek juga direalisasikan melalui pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Elevated 2. Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, optimis proyek itu rampung pada 2019.
"Elevated diharapkan dapat beroperasi secara fungsional pada Lebaran tahun ini. Kalau untuk penyelesaian secara tuntas ya pada kuartal III lah," ujarnya di Jakarta, Senin (31/12/2019) lalu.
Selain itu, Jasa Marga juga menggarap Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan. Saat ini proyek tersebut baru memasuki tahap awal, yakni persiapan pembebasan lahan dan lelang kontraktor.
Proyek itu membutuhkan lahan seluas 757,6 hektare. Kebutuhan tersebut terpetakan di lima kota/kabupaten di wilayah Jawa Barat (Jabar). Humas Jasa Marga Japek Selatan, Iwan Abrianto, memerinci, kebutuhan tanah itu meliputi lahan satu kota, yakni Bekasi, dan empat kabupaten, yakni Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta.
"Mudah-mudahan awal tahun ini bisa mulai konstruksi. Target selesai tetap, sesuai rencananya 2021," kata Iwan, Kamis (3/1/2019).
Untuk mengakselerasi pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, JSMR telah mengantongi fasilitas pembiayaan sindikasi Dana Talangan Tanah sebesar Rp 4,162 triliun. Dana talangan akan digunakan JJS sebagai pemegang hak pengesahaan Jalan Tol Jakarta Cikampek II Selatan untuk mempercepat pembangunan.
"Kami berharap bahwa dengan dukungan pembiayaan ini, proyek jalan tol sepanjang 62 Km bisa selesai sesuai rencana ," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Japek Selatan Dedi Krisnariawan Sunoto, melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/12/2018).
Penandatanganan fasilitas pembiayaan dana talangan sindikasi berlangsung, Jumat (28/12/2018). Penandatanganan dilakukan Dedi dengan tiga kreditur sindikasi. Ketiga bank itu adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Masing-masing bank memberikan dana talangan sebesar RP 1,387 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
Jalan Tol Jakarta Cikampek II Selatan terdiri atas tiga paket sepanjang kurang lebih 62 km dari Jati Asih menuju Ke Sadang. Paket satu sepanjang 9,3 Km, paket dua sepanjang 24,85 km, dan paket tiga sepanjang 27,85 Km.
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi akan dimulai dari Paket 3 karena lahan sudah tersedia. Selain itu, di lokasi tersebut juga dalam penguasaan Jasa Marga, yakni di Simpang Susun Sadang dan lokasi tanah sepanjang kurang lebih 10,5 Km yang dimiliki oleh Perum Perhutani.
Nantinya, jalan tol itu berfungsi untuk mengurangi kemacetan di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang sudah ada. Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung.
Selain itu, Jalan Tol Japek II Selatan diharapkan dapat menunjang distribusi arus barang dan jasa, baik yang menuju maupun keluar Jakarta dari Jawa Barat dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
(miq/miq) Next Article Jasa Marga Kejar Emak-emak Pemotor yang Masuk Jalan Tol Angke
Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang saat ini beroperasi memiliki panjang 83 km. Tol tersebut mulai dioperasikan oleh PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sejak 1988. Sampai sekarang, tol itu menjadi salah satu infrastruktur penting nasional dan menjadi urat nadi transportasi penghubung Jakarta dan Bekasi dengan kota-kota lain di Pantai Utara Jawa (Pantura).
![]() |
Dikutip dari laman resmi Jasa Marga, semenjak dioperasikan pada 1988 lalu, Jakarta-Cikampek saat ini banyak mengalami perubahan konstruksi, Sebagian besar ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat ini telah memiliki 4 x 2 lajur. Hal itu menandakkan padatnya lalu lintas yang melalui jalan tol ini.
Di sisi lain, upaya perubahan wajah Jakarta-Cikampek juga direalisasikan melalui pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Elevated 2. Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, optimis proyek itu rampung pada 2019.
"Elevated diharapkan dapat beroperasi secara fungsional pada Lebaran tahun ini. Kalau untuk penyelesaian secara tuntas ya pada kuartal III lah," ujarnya di Jakarta, Senin (31/12/2019) lalu.
![]() |
Selain itu, Jasa Marga juga menggarap Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan. Saat ini proyek tersebut baru memasuki tahap awal, yakni persiapan pembebasan lahan dan lelang kontraktor.
Proyek itu membutuhkan lahan seluas 757,6 hektare. Kebutuhan tersebut terpetakan di lima kota/kabupaten di wilayah Jawa Barat (Jabar). Humas Jasa Marga Japek Selatan, Iwan Abrianto, memerinci, kebutuhan tanah itu meliputi lahan satu kota, yakni Bekasi, dan empat kabupaten, yakni Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta.
"Mudah-mudahan awal tahun ini bisa mulai konstruksi. Target selesai tetap, sesuai rencananya 2021," kata Iwan, Kamis (3/1/2019).
Untuk mengakselerasi pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, JSMR telah mengantongi fasilitas pembiayaan sindikasi Dana Talangan Tanah sebesar Rp 4,162 triliun. Dana talangan akan digunakan JJS sebagai pemegang hak pengesahaan Jalan Tol Jakarta Cikampek II Selatan untuk mempercepat pembangunan.
"Kami berharap bahwa dengan dukungan pembiayaan ini, proyek jalan tol sepanjang 62 Km bisa selesai sesuai rencana ," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Japek Selatan Dedi Krisnariawan Sunoto, melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/12/2018).
Penandatanganan fasilitas pembiayaan dana talangan sindikasi berlangsung, Jumat (28/12/2018). Penandatanganan dilakukan Dedi dengan tiga kreditur sindikasi. Ketiga bank itu adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Masing-masing bank memberikan dana talangan sebesar RP 1,387 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
Jalan Tol Jakarta Cikampek II Selatan terdiri atas tiga paket sepanjang kurang lebih 62 km dari Jati Asih menuju Ke Sadang. Paket satu sepanjang 9,3 Km, paket dua sepanjang 24,85 km, dan paket tiga sepanjang 27,85 Km.
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi akan dimulai dari Paket 3 karena lahan sudah tersedia. Selain itu, di lokasi tersebut juga dalam penguasaan Jasa Marga, yakni di Simpang Susun Sadang dan lokasi tanah sepanjang kurang lebih 10,5 Km yang dimiliki oleh Perum Perhutani.
Nantinya, jalan tol itu berfungsi untuk mengurangi kemacetan di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang sudah ada. Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung.
Selain itu, Jalan Tol Japek II Selatan diharapkan dapat menunjang distribusi arus barang dan jasa, baik yang menuju maupun keluar Jakarta dari Jawa Barat dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
![]() |
(miq/miq) Next Article Jasa Marga Kejar Emak-emak Pemotor yang Masuk Jalan Tol Angke
Most Popular