
Apa Kabar Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 January 2019 18:28

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasamarga Japek Selatan (JJS), kelompok usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR), sedang fokus pada tahapan pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan.
Berdasarkan keterangan JJS, saat ini, tahap penentuan lokasi (Penlok) sudah tuntas ditandai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 593/Kep.1252-Pemksm/2018 tanggal 30 November 2018.
"Penlok sudah keluar dan akan dilaksanakan tahapan berikutnya, yaitu pelaksanaan dengan pembentukan tim P2T [Panitia Pengadaan Tanah] di bawah BPN [Badan Pertanahan Nasional] Provinsi Jabar," kata Humas JJS, Iwan Abrianto kepada CNBC Indonesia, Kamis (3/1/2019).
Setelah itu, lanjut dia, tahap berikutnya adalah pembebasan lahan yang diawali dengan penilaian dari juru taksir. Tol Jakarta-Cikampek II Selatan bakal membentang di atas lahan yang berada pada wilayah 5 kabupaten/kota.
Dia menyebut, total kebutuhan lahan pembangunan, yakni 757,66 hektar. Dari jumlah tersebut, sebagian merupakan tanah milik Jasa Marga. Sebagian lainnya milik pihak lain yang perlu melalui tahap pembebasan.
"Kita punya Perhutani (BUMN Perum Perhutani), khususnya di (kabupaten) Purwakarta. Saat ini semua masih dalam proses izinnya, pembebasan belum sama sekali," imbuhnya.
Dia berharap, pembentukan P2T segera rampung dan langsung bekerja sehingga proses selanjutnya dapat berlangsung. JJS ingin, konstruksi segera dimulai pada tahun 2019 ini. Sejauh ini, lelang proyek sudah berlangsung dan terdapat sejumlah perusahaan yang menawarkan proposal.
"Konstruksi kita lelang, ada kontraktor nanti. Lelang sudah dibuka tinggal proses mendata, mereka sudah kasih penawaran, kita cek semua kondisi seperti apa. Ada lima [perusahaan ikut lelang] kalau nggak salah, empat BUMN dan satu satu swasta," kata Iwan.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada tahun 2017, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan memiliki panjang mencapai 64 kilometer. Estimasi investasi proyek itu sebesar Rp 18,56 triliun.
Menurut Kementerian PUPR, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan bertujuan untuk menghindari sawah yang menyebar luas di sisi utara. Bagian awal penyelarasan jalan tol dimulai dari JORR, akan paralel dengan jalan tol yang ada dan terhubung ke Jalan Tol Cipularang.
Titik akhir diusulkan di persimpangan Jalan Tol Cipularang. "Salah satu poin yang menarik untuk pengembangan jalan tol ini adalah memiliki fasilitas seperti pembangunan kawasan hunian dan kawasan komersial sepanjang koridor," tulis Kementerian PUPR.
(miq/miq) Next Article Cek CCTV Jalan Tol Bisa Online, Ini Link-Linknya!
Berdasarkan keterangan JJS, saat ini, tahap penentuan lokasi (Penlok) sudah tuntas ditandai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 593/Kep.1252-Pemksm/2018 tanggal 30 November 2018.
"Penlok sudah keluar dan akan dilaksanakan tahapan berikutnya, yaitu pelaksanaan dengan pembentukan tim P2T [Panitia Pengadaan Tanah] di bawah BPN [Badan Pertanahan Nasional] Provinsi Jabar," kata Humas JJS, Iwan Abrianto kepada CNBC Indonesia, Kamis (3/1/2019).
Setelah itu, lanjut dia, tahap berikutnya adalah pembebasan lahan yang diawali dengan penilaian dari juru taksir. Tol Jakarta-Cikampek II Selatan bakal membentang di atas lahan yang berada pada wilayah 5 kabupaten/kota.
![]() |
Dia menyebut, total kebutuhan lahan pembangunan, yakni 757,66 hektar. Dari jumlah tersebut, sebagian merupakan tanah milik Jasa Marga. Sebagian lainnya milik pihak lain yang perlu melalui tahap pembebasan.
"Kita punya Perhutani (BUMN Perum Perhutani), khususnya di (kabupaten) Purwakarta. Saat ini semua masih dalam proses izinnya, pembebasan belum sama sekali," imbuhnya.
![]() |
Dia berharap, pembentukan P2T segera rampung dan langsung bekerja sehingga proses selanjutnya dapat berlangsung. JJS ingin, konstruksi segera dimulai pada tahun 2019 ini. Sejauh ini, lelang proyek sudah berlangsung dan terdapat sejumlah perusahaan yang menawarkan proposal.
"Konstruksi kita lelang, ada kontraktor nanti. Lelang sudah dibuka tinggal proses mendata, mereka sudah kasih penawaran, kita cek semua kondisi seperti apa. Ada lima [perusahaan ikut lelang] kalau nggak salah, empat BUMN dan satu satu swasta," kata Iwan.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada tahun 2017, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan memiliki panjang mencapai 64 kilometer. Estimasi investasi proyek itu sebesar Rp 18,56 triliun.
Menurut Kementerian PUPR, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan bertujuan untuk menghindari sawah yang menyebar luas di sisi utara. Bagian awal penyelarasan jalan tol dimulai dari JORR, akan paralel dengan jalan tol yang ada dan terhubung ke Jalan Tol Cipularang.
Titik akhir diusulkan di persimpangan Jalan Tol Cipularang. "Salah satu poin yang menarik untuk pengembangan jalan tol ini adalah memiliki fasilitas seperti pembangunan kawasan hunian dan kawasan komersial sepanjang koridor," tulis Kementerian PUPR.
(miq/miq) Next Article Cek CCTV Jalan Tol Bisa Online, Ini Link-Linknya!
Most Popular