Internasional

Perang Dagang AS-China, Bisnis Judi Makau Tetap Berjaya

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
02 January 2019 17:01
Pada 2018 pendapatan dari gaming di Makau mencapai 14% menjadi 302,85 miliar meski perang dagang terus berkecamuk.
Foto: Makau (REUTERS/Bobby Yip)
Jakarta, CNBC IndonesiaBisnis judi memang tidak ada matinya. Bisnis ini selalu saja mampu bertahan meski kondisi tidak mendukung. Lihat saja Makau, kota judi masih berhasil tumbuh di tengah perlambatan ekonomi China karena faktor perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Jumlah pendapatan dari bisnis Judi di Makau pada Desember 2018 berhasil tumbuh dua digit dan menjadi yang terbesar dari empat bulan sebelumnya. Strategi pemerintah setempat untuk menarik lebih banyak pengunjung berpenghasilan menengah dan mengurangi ketergantungan pada pelanggan VIP sudah menunjukkan dampaknya.

Secara keseluruhan, pendapatan dari gaming meningkat 14% menjadi 302,85 miliar Macanase pataca, kata DICJ di situs webnya, menandai kenaikan tahunan kedua berturut-turut.

Makau merupakan salah satu tempat terkaya di dunia dengan jumlah penduduk hanya 650 ribu orang. Judi mendominasi ekonomi dan pendapatan dari permainan ini meningkat 16,6% pada Desember 2018 secara tahunan menjadi 26,5 miliar macanese pataca, mata uang lokal. Hal ini setara dengan US$3,28 miliar, menurut data yang dirilis Gaming Inspection Makau dan Biro Koordinasi.

Foto: Makau (REUTERS/Bobby Yip)

Kunjungan ke Makau 'sedikit meningkat'

"Pasar massal tetap kuat," ujar Grant Govertsen, analis di Union Gaming dalam catatan penelitian tertanggal Selasa, meskipun ia menambahkan bahwa bukti anekdotal menunjukkan pengunjung VIP pada bulan Desember kembali pulih setelah beberapa bulan melemah.

Tetapi, jembatan baru yang menghubungkan Makau dan Hong Kong dengan bagian lain Cina selatan yang dibuka pada bulan Oktober lalu, yang merupakan bagian dari proyek integrasi ekonomi besar-besaran yang dikenal sebagai Wilayah Teluk Besar, tampaknya belum memiliki dampak besar.

Grant Govertsen mengatakan, bahwa jumlah pengunjung ke Makau telah meningkat secara teknis sejak jembatan dibuka, tetapi itu sebagian besar disebabkan oleh tur kelompok yang transit melalui Makau lewat jembatan daripada mengandalkan feri seperti sebelumnya.

"Pada kenyataannya, kami percaya bahwa kunjungan ke Makau sedikit meningkat," tulisnya, seraya menambahkan bahwa pengeluaran per pengunjung "juga naik dengan baik." Pertumbuhan pasar massal yang berkelanjutan "menopang fundamental kuat yang terus kita lihat di Makau," katanya, dilansir dari CNBC International, Rabu (02/01/2019).

Kekhawatiran bahwa operator kasino AS yang beroperasi di Makau akan terkena dampak dari perang dagang tampak belum terasa. Lingkungan gaming dan hiburan di Makau telah berubah secara dramatis sejak monopoli pemerintah berakhir, dan operator asing mulai menerima konsesi kasino dari tahun 2002. Nama-nama besar Las Vegas MGM, Wynn dan Sands kini beroperasi di sana.

[Gambas:Video CNBC]



(roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular