RI Tukang Ngutang & Cuitan Si Rajawali Ngepret Rizal Ramli

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
02 January 2019 13:27
Membahas persoalan utang memang tidak ada habisnya, apalagi jika menyangkut utang negara.
Foto: Detik foto/ Grandyos Zafna
Jakarta, CNBC Indonesia - Membahas persoalan utang memang tidak ada habisnya, apalagi jika menyangkut utang negara. Memasuki tahun politik, banyak tokoh yang mulai mengulik persoalan utang negara, meskipun topik ini bukanlah hal baru.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, dalam akun twitter pribadinya berkomentar soal utang juga.

Menurut Rizal Ramli, berutang memang hal yang lumrah, namun jika 'ngutangnya' pada lembaga multilateral seperti IMF, Bank Dunia, tentu negara akan menjumpai banyak persyaratan yang bisa memberikan 'jebakan' bagi si peminjam.

Jalan terbaik yakni dengan meningkatkan tax ratio, namun pihaknya menilai kinerja tim ekonomi Indonesia saat ini gagal.

"Belakangan ada pinjaman antar negara yang dirancang sebagai 'loan-to-owned', sengaja di-mark up agar macet sehingga bisa dikuasai. Yang paling baik, tentu tingkatkan pembiayaan dalam negeri, termasuk naikkan tax ratio. Dalam hal ini, tim ekonomi gagal, tax ratio mandeg di 10,5% GDP," begitu 'cuitan' Rizal Ramli di twitternya siang ini, Rabu (2/01/2019).



Bahkan, Rizal Ramli menambahkan kalau negara mengandalkan model utang neoliberalisme ala Bank Dunia, perekonomiannya tidak akan tumbuh tinggi. Lebih tegas lagi, pihaknya mengatakan kalau utang seperti rem otomatis terhadap pertumbuhan.

"Model pembangunan berlandaskan utang, neoliberalisme a la Bank Dunia, tidak akan pernah membuat Indonesia tumbuh tinggi seperti Jepang & China (>10%). Jika tumbuh >6,5%, pasti kepanasan, utang harus dikurangi."

Di akhir cuitan twitternya, Rizal Ramli menyarankan agar Indonesia segera meninggalkan model pembangunan ekonomi neoliberal ala Bank Dunia, jika memang menginginkan angka pertumbuhan mencapai double-digit.

"Tidak ada negara di dunia, yang berhasil di dunia yang mengikuti model Bank Dunia, tidak di Latin Amerika, tidak di Asia, dan apalagi Afrika."

(dru) Next Article Rizal Ramli Tuding Sri Mulyani 'Ratu Utang', Anda Setuju?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular