Tol Trans Jawa Minim Rest Area, Ini Tanggapan Jasa Marga

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
02 January 2019 10:41
Tol Trans Jawa mulai beroperasi tapi masih minim rest area, ini penjelasan Jasa Marga
Foto: Presiden RI Joko Widodo Resmikan Tol Trans Jawa di jembatan Kalikuto, Kabupaten Kendal Jawa Tengah (dok. BUMN)
Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani angkat bicara terkait permintaan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk memperluas lahan parkir sejumlah rest area di Tol Trans Jawa.

Dia mengaku, memang saat ini belum semua pembangunan rest area rampung sepenuhnya. "Masih bertahap, belum semuanya jadi," kata Desi ketika ditemui di Kementerian BUMN, Senin (31/12/2018).



Dia pun membantah anggapan bahwa ketersediaan rest area kurang memadai. Desi menjelaskan, rest area di Tol Trans Jawa terbagi atas beberapa tipe.

"Sebetulnya enggak kurang, rest area tipe mana yang kurang. Jadi ada rest area tipe A yang besar, tapi juga ada tipe B dan tipe C," urainya.

Pemahaman tersebut, menurutnya, perlu disampaikan kepada publik agar tidak terjadi kesalahan ekspektasi. Dikatakan, Jasa Marga bakal gencar menggelar sosialisasi perbedaan tipe rest area beserta fasilitas yang ada di masing-masing tipe.

"Jadi kita akan sosialisasikan lagi mana yang tipe A mana yang tipe C supaya masyarakat bisa lebih siap, nggak bisa dianggap sama. Karena kan memang kalo makin banyak rest area makin menyumbang kemacetan kan," tandasnya.

Selain itu, dalam pembangunan rest area Desi tidak ingin menabrak peraturan yang berlaku. Karenanya, sejak dari perencanaan Jasa Marga selalu melakukan perhitungan secara cermat.

"Ada aturan jaraknya. Kalau reat area besar paling dekat itu 20 km, rest area yang sangat kecil bisa 10 km," paparnya.

Sejauh ini, terdapat 61 rest area yang tersebar di sepanjang ruas Tol Trans Jawa. Jumlah ini dianggap cukup, namun sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi meminta Jasa Marga untuk memperluas tempat parkir pada rest area.

Hal ini diperlukan agar dapat meningkatkan daya tampung pada saat tingkat kepadatan arus lalu lintas tinggi seperti pada musim mudik Lebaran, Natal, dan tahun baru."Sekarang ini setiap 15 km ada, jadi ada 61 rest area. Kita lihat memang pada saat hari-hari biasa tidak ada masalah. Tetapi pada saat lebaran itu memang kurang tempatnya, harus disiasati dengan menambah tempat parkir," ujarnya.

"Jadi kalau saya bilang tetap saja segini dulu, tapi tempat parkirnya diperluas supaya pada saat Lebaran daya tampungnya lebih banyak," urainya.

(gus) Next Article Operator Tol Trans Jawa Siap IPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular