
Penumpang Pesawat Domestik Selama Nataru Turun Drastis
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
01 January 2019 13:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan mengatakan penumpang penumpang pesawat rute domestik selama lima hari libur natal dan tahun baru (Nataru), hingga 30 Desember 2018, turun 16,26% menjadi 2,74 juta penumpang dibandingkan waktu yang sama pada tahun sebelumnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti mengatakan ada pergeseran penumpang yang di dominasi oleh banyaknya penerbangan keluar negeri. "Pada masa akhir nataru atau usai pergantian tahun nanti diprediksi akan ada pergerakan yang signifikan dari jumlah kedatangan dari luar negeri", ungkap Polana, dalam siaran pers yang disampaikan, Selasa ( 01/01/2019).
Total jumlah penumpang berangkat domestik dan internasional tercatat sebanyak 3,28 juta orang. Angka ini menunjukan penurunan sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Puncak arus Liburan Natal 2018 terjadi pada H-3 (22 Desember 2018) dimana jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 362.036 penumpang atau turun sebesar 0,94% dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun 2017", jelas Polana.
Lebih lanjut Polana menjelaskan bahwa dari data yang ada, terjadi penurunan jumlah penumpang domestik yang diangkut hampir pada semua bandara yang dipantau, kecuali pada Bandara Ngurah Rai. Di Bandara Ngurah Rai penumpang berangkat naik sebanyak 4,28%. Salah satu faktor peningkatan penumpang karena Bali masih menjadi destinasi menarik dan mudah dijangkau oleh wisatawan domestik.
"Terdapat Kenaikan Jumlah Penerbangan Ekstra periode Nataru (H-5 s.d H5) sebanyak 578 flight atau 60,02 % dari izin ekstra flight yang diterbitkan. Kenaikan tertinggi terjadi pada H-4 sebanyak 132 flight, naik 57% dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun 2017 sebanyak 84 flight", tutur Polana terkait ektra flight pada masa Nataru ini.
Ponala menambahkan, setelah berlangsung selama 10 hari, sejak 20 Desember 2018 atau saat dimulainya masa angkutan udara Nataru, pergerakan penumpang di 36 bandara yang dipantau oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara diprediksi akan mengalami kenaikan saat arus balik atau setelah pergantian tahun 2019.
(hps) Next Article Tiket Pesawat Naik Jelang Nataru, Menhub: Kita Tak Bisa Tekan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti mengatakan ada pergeseran penumpang yang di dominasi oleh banyaknya penerbangan keluar negeri. "Pada masa akhir nataru atau usai pergantian tahun nanti diprediksi akan ada pergerakan yang signifikan dari jumlah kedatangan dari luar negeri", ungkap Polana, dalam siaran pers yang disampaikan, Selasa ( 01/01/2019).
Total jumlah penumpang berangkat domestik dan internasional tercatat sebanyak 3,28 juta orang. Angka ini menunjukan penurunan sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.
Lebih lanjut Polana menjelaskan bahwa dari data yang ada, terjadi penurunan jumlah penumpang domestik yang diangkut hampir pada semua bandara yang dipantau, kecuali pada Bandara Ngurah Rai. Di Bandara Ngurah Rai penumpang berangkat naik sebanyak 4,28%. Salah satu faktor peningkatan penumpang karena Bali masih menjadi destinasi menarik dan mudah dijangkau oleh wisatawan domestik.
"Terdapat Kenaikan Jumlah Penerbangan Ekstra periode Nataru (H-5 s.d H5) sebanyak 578 flight atau 60,02 % dari izin ekstra flight yang diterbitkan. Kenaikan tertinggi terjadi pada H-4 sebanyak 132 flight, naik 57% dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun 2017 sebanyak 84 flight", tutur Polana terkait ektra flight pada masa Nataru ini.
Ponala menambahkan, setelah berlangsung selama 10 hari, sejak 20 Desember 2018 atau saat dimulainya masa angkutan udara Nataru, pergerakan penumpang di 36 bandara yang dipantau oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara diprediksi akan mengalami kenaikan saat arus balik atau setelah pergantian tahun 2019.
(hps) Next Article Tiket Pesawat Naik Jelang Nataru, Menhub: Kita Tak Bisa Tekan
Most Popular