Libur Nataru, Penumpang Pesawat ke Luar Negeri Naik 8,17%

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
01 January 2019 12:43
Pada saat yang sama total pesawat berangkat dengan rute internasional mencapai 3.073 penerbangan atau naik 3,05 % dibandingkan tahun sebelumnya.
Foto: Ist/cnnindonesia.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah penupang dengan moda transportasi udara ke luar negeri selama lima hari musim libur Natal dan Tahun Baru (Natura) naik 8,17%. Berdasarkan catatan Direktorta Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara jumlah penumpang ke luar negeri, selama lima hari libur Natura hingga 30 Desember 2018, yang diangkut sebanyak 543.827 dibanding tahun lalu sebanyak 502.756 penumpang.

Pada saat yang sama total pesawat berangkat dengan rute internasional mencapai 3.073 penerbangan atau naik 3,05 % dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dari 7 bandara internasional yang dipantau, sampai dengan tanggal 30 Desember 2018, total pesawat berangkat sebanyak 3.073 flight atau terjadi kenaikan 3,05 % dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2.982 flight," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti.

Polana menambahkan, mulai tanggal 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019, Ditjen Hubud akan mengintensifkan Rampcheck dan Monitoring bersama dengan Kantor Otoritas Bandar Udara. Hal ini berkaitan dengan pengawasan keselamatan dan keamanan angkutan udara yang menjadi fokus utama pelayanan penerbangan khususnya selama masa nataru.

"Seluruh jajaran Ditjen Hubud siap untuk mendukung kelancaran pelaksanaan angkutan udara Nataru. Beberapa isu startegis seperti isu keselamatan ataupun keamanan penerbangan, bencana alam dan gangguan cuaca ekstrim, penggunaan narkoba, lonjakan penumpang maupun kapasitas angkutan udara telah diinventarisir, disiapkan langkah antisipasinya serta penanganannya", jelas Polana lebih lanjut.

Fokus perhatian Ditjen Hubud dalam pelayanan Nataru, antara lain:
  1. Kelaikan armada pesawat udara,
  2. Memaksimalkan kapasitas penerbangan reguler yang sudah dimiliki saat ini,
  3. Membuat Rotasi pesawat udara yang lebih sederhana untuk mengurangi keterlambatan penerbangan,
  4. Menyiakan armada pesawat cadangan beserta crew cadangan dengan penyesuaian tingkat utilisasi pesawat,
  5. Tidak melakukan keeping slot dan menyampaikan rencana pembatalan penerbangan sehingga kebutuhan flight time untuk extra time dapat diakomodir,
  6. Tidak melakukan perubahan (uji coba & cut off) terhadap sistem IT internal,
  7. Delay management dan penanganan penumpang,
  8. Antisipasi dan mitigasi terhadap bencana atau kondisi kahar lainnya.
Rata-rata On Time Performance sampai dengan tanggal 29 Desember 2018 sebesar 84,27 %. Dengan OTP tertinggi di bandar udara Sultan Iskandar Muda sebesar 100,00 %. Dan OTP terendah di bandar udara Frans Kaisiepo sebesar 57,14 %.

"Kami berharap agar pelayanan angkutan udara Nataru 2018-2019 dapat berjalan dengan baik sehingga masyarakat dapat menjalani Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 dengan aman dan nyaman," pungkas Polana.
(hps) Next Article Orang-Orang Mulai Tinggalkan Jakarta, Besok Puncaknya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular