
APBN 2018 tak Gali Lubang Tutup Lubang, Sri Mulyani: Prestasi
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
01 January 2019 08:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati patut berlega hati setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 mencatatkan kinerja yang ia sebut sangat baik.
Dalam sebuah catatan yang ia unggah di akun media sosial Facebook-nya pada malam pergantian tahun, Senin (31/1/2018), bendahara negara ini memaparkan beberapa capaian APBN sepanjang tahun lalu.
"Penerimaan negara baik pajak, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak tumbuh tinggi dan sehat, terimakasih pada seluruh jajaran yang mengelola penerimaan negara," tulisnya, dikutip dari laman Facebook-nya, Selasa (1/1/2019).
Ia juga mengatakan belanja negara terserap dengan baik di pusat maupun daerah sementara defisit tercatat 1,72% atau terendah sejak 2012.
"Keseimbangan primer adalah sebesar Rp 4,1 Triliun, ini surplus keseimbangan primer sejak 2011. Prestasi..!!" tulisnya.
Keseimbangan primer yang surplus berarti pemerintah tidak lagi perlu berutang untuk membayar utang yang jatuh tempo.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu juga menyatakan bahwa APBN dan kebijakan fiskal telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Beberapa di antaranya dalam bentuk membantu keluarga miskin untuk makan, sekolah, kesehatan, mendukung operasi sekolah dan madrasah, meningkatkan pendidikan vokasi dan beasiswa bagi dosen, santri, murid/mahasiswa miskin, dan mereka yang berprestasi.
"Saya berterimakasih dan sangat menghargai kerja dan kinerja seluruh jajaran kemenkeu dengan dukungan keluarga. Mereka yang di kantor pelayanan, di lapangan, di kantor wilayah, di perbatasan, di laut lepas, dan di kantor pusat," kata Sri Mulyani.
(prm) Next Article Sri Mulyani: Defisit APBN 2018 Terendah Sejak 2012
Dalam sebuah catatan yang ia unggah di akun media sosial Facebook-nya pada malam pergantian tahun, Senin (31/1/2018), bendahara negara ini memaparkan beberapa capaian APBN sepanjang tahun lalu.
"Penerimaan negara baik pajak, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak tumbuh tinggi dan sehat, terimakasih pada seluruh jajaran yang mengelola penerimaan negara," tulisnya, dikutip dari laman Facebook-nya, Selasa (1/1/2019).
![]() |
"Keseimbangan primer adalah sebesar Rp 4,1 Triliun, ini surplus keseimbangan primer sejak 2011. Prestasi..!!" tulisnya.
Keseimbangan primer yang surplus berarti pemerintah tidak lagi perlu berutang untuk membayar utang yang jatuh tempo.
![]() |
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu juga menyatakan bahwa APBN dan kebijakan fiskal telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Beberapa di antaranya dalam bentuk membantu keluarga miskin untuk makan, sekolah, kesehatan, mendukung operasi sekolah dan madrasah, meningkatkan pendidikan vokasi dan beasiswa bagi dosen, santri, murid/mahasiswa miskin, dan mereka yang berprestasi.
"Saya berterimakasih dan sangat menghargai kerja dan kinerja seluruh jajaran kemenkeu dengan dukungan keluarga. Mereka yang di kantor pelayanan, di lapangan, di kantor wilayah, di perbatasan, di laut lepas, dan di kantor pusat," kata Sri Mulyani.
(prm) Next Article Sri Mulyani: Defisit APBN 2018 Terendah Sejak 2012
Most Popular