
Erupsi Gunung Anak Krakatau Mulai Berkurang
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
29 December 2018 10:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan erupsi Gunung Anak Krakatau mulai berkurang. Berkurangnya erupsi terkonfirmasi pada pukul 14.18 WIB kemarin, Jumat (28/12/2018).
"Pada sekitar pukul 14.18 WIB kemarin terkonfirmasi bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau jauh lebih kecil dari sebelumnya," kata Sekretaris Badan Geologi, Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo di Jakarta, Sabtu (29/12/2018).
Sebelumnya, aktivitas Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sangat besar pada 24 Desember-27 Desember kemarin. Sejak itu status gunung dinyatakan Siaga mengingat ekskalasi yang membesar.
Purbo menjelaskan, perubahan pola seismik aktivitas gunung mulai dirasakan pada Kamis (27/12) pukul 23.00. Ketika siang hari di Hari Jumat baru terkonfirmasi aktivitas erupsi mengecil.
"Letusan yang tadinya kita lihat merah menyala sekarang sudah tidak lagi. Suara dentuman hilang dari sebelumnya 14 kali dalam semenit, sekarang suara dentuman hilang," lanjut Purbo.
Berkurangnya aktivitas dentuman itu terlihat dari catatan seismograf Badan Geologi Kementerian ESDM. Pada 26 Desember, catatan seismograf menggambarkan garis-garis rapat dan runcing ke atas. Sementara, rekaman seismograf pada 29 Desember hanya rekaman hembusan sehingga grafik berukuran kecil-kecil dan tidak rapat.
Letupan pun bersifat impulsif di mana ketika ada letupan asap langsung hilang. Berbeda dengan kondisi letupan sebelumnya yang diikuti asap tebal.
"Sekarang letupan sifatnya impulsif. Kemarin kalau ada dentuman langsung diikuti asap," tambahnya.
(dru) Next Article Dampak Tsunami Capai 250 KM, Banyak Hotel Rusak Berat
"Pada sekitar pukul 14.18 WIB kemarin terkonfirmasi bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau jauh lebih kecil dari sebelumnya," kata Sekretaris Badan Geologi, Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo di Jakarta, Sabtu (29/12/2018).
Sebelumnya, aktivitas Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sangat besar pada 24 Desember-27 Desember kemarin. Sejak itu status gunung dinyatakan Siaga mengingat ekskalasi yang membesar.
![]() |
Purbo menjelaskan, perubahan pola seismik aktivitas gunung mulai dirasakan pada Kamis (27/12) pukul 23.00. Ketika siang hari di Hari Jumat baru terkonfirmasi aktivitas erupsi mengecil.
"Letusan yang tadinya kita lihat merah menyala sekarang sudah tidak lagi. Suara dentuman hilang dari sebelumnya 14 kali dalam semenit, sekarang suara dentuman hilang," lanjut Purbo.
Letupan pun bersifat impulsif di mana ketika ada letupan asap langsung hilang. Berbeda dengan kondisi letupan sebelumnya yang diikuti asap tebal.
"Sekarang letupan sifatnya impulsif. Kemarin kalau ada dentuman langsung diikuti asap," tambahnya.
Namun demikian, status Gunung Anak Krakatau hingga saat ini masih dinyatakan siaga. Purbo menyebut pada level ini masih disarankan untuk masyarakat tidak masuk kompleks Gunung Anak Krakatau baik itu Pulau Sertung atau Pulau Panjang.
(dru) Next Article Dampak Tsunami Capai 250 KM, Banyak Hotel Rusak Berat
Most Popular