Di Kendari, Sandi Uno Dicurhati Soal Kelangkaan Solar

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
24 December 2018 11:31
Langkah calon wakil presiden nomor urut 02 ini sempat tertahan ketika memasuki Tempat Pelelangan Ikan Higienis Sodohoa Kota Lama Kendari Barat.
Foto: Sandiaga Uno di TPI Sodohoa Kendari (dok: Gerindra)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan orang menyambut Sandiaga Salahuddin Uno saat memulai aktifitas pertamanya di Kendari Sulawesi Tenggara, Senin (24/12/2018).

Langkah calon wakil presiden nomor urut 02 ini sempat tertahan ketika memasuki Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Higienis Sodohoa Kota Lama Kendari Barat.

Banyak warga yang mengajak Sandi untuk swafoto dan melihat lebih dekat mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini. Sandi pun melayani ajakan foto dan tangannya tidak henti-henti berjabatan tangan, senyum pun terus mengembang, khususnya pada emak-emak yang sudah menunggunya sejak pagi.

Para pedagang ikan, bahkan meninggalkan lapaknya untuk bertemu pria yang hari itu mengenakan baju kaos putih bertuliskan Indonesia dan celana training hitam.

Niat Sandi untuk berdiaog dengan para pedagang dan nelayan sulit di lakukan. ratusan orang terus mengikutinya. Akhirnya Sandi berdiri di kotak pendingin dan menyapa para penjual dan nelayan menggunakan megaphone.

"Apa kabar semuanya," kata Sandi. "Baik," teriak para penjual dan nelayan. "Terima kasih atas sambutan yang luar biasa ini. Bapak Prabowo titip salam untuk semuanya. Jika kami terpilih sebagai pelayan rakyat Indonesia, kami akan ciptakan dan sediakan lapangan kerja juga harga-harga kebutuhan pokok yang terjangkau dan stabil," kata Sandiaga Uno disambut gemuruh para nelayan dan pedagang.

Bersamaan dengan itu terdengar suara teriakan dan patahnya kayu. Sepuluh orang terjatuh. Mereka sebagian pedagang dan pembeli yang ingin melihat Sandi. Sandi pun sigap dia segera menghampiri ina ina (emak-emak-red) pemilik lapak dan mengganti untung. "Maaf ya bu saking antusiasnya mereka berdiri di lapak ibu," kata Sandi sambil menepuk bahu emak-emak tersebut.

Masriati beruntung. Dia bisa curhat dengan Sandi. "Pak tolong pak, solar susah di sini. Langka. Kerja juga susah," kata Masriati. Sandi dengan ramah menyalami perepuan paruh baya itu. "Baik bu Masriati, sudah kami catat dan kami janji akan memenuhi harapan ibu," ucap Sandi singkat.


(dob/dob) Next Article Arcandra Tahar: Perang Iran-Israel Senjata Amankan Pasokan Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular