PLN, Seventeen & Suka yang Berubah Jadi Duka Akibat Tsunami

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 December 2018 16:41
Acara gathering yang ceria berubah menjadi duka
Foto: dok. PLN
Jakarta, CNBC Indonesia- Tak ada yang menyangka, acara employee gathering PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di Tanjung Lesung, Banten akan menjadi hari penuh duka bagi ratusan pegawai perusahaan.

Sabtu malam, (22/12/2018) di pinggir pantai Tanjung Lesung, acara gathering tersebut awalnya berjalan dengan normal. Ratusan pegawai PLN, ditemani istri dan anaknya, tengah menikmati suguhan lagu dari Seventeen.

PLN, Seventeen, & Suka yang Berubah Jadi Duka Akibat TsunamiFoto: Ist (instagram @seventeenbandid)




Namun, suasana keceriaan yang terlihat dari sebuah video yang viral di media sosial, mendadak berubah menjadi teriakan histeris saat melihat panggung besar yang disediakan tersapu ombak laut tanpa permisi.

Demikian diceritakan oleh Kepala Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka saat menggelar konferensi pers di kediamannya, Minggu (23/12/2018), Jakarta.

"Pegawai bersama istri dan anak-anak sedang menikmati pertunjukan Seventeen. Tanpa ada gejala, tanda alam, tiba-tiba ada hempasan ombak dari belakang panggung," kata Made.

Made menjelaskan acara gathering ini memang agenda rutin unit usaha PLN, biasanya pegawai dikumpulkan untuk evaluasi kinerja selama setahun dan menyiapkan kinerja di tahun depan. Acara direncanakan berlangsung dua hari, hari Sabtu kemarin baru hari pertama dari rangkaian yang disiapkan. 

PLN menjamin seluruh pegawai dan keluarga pegawai yang menjadi korban akan mendapat santunan dari perusahaan dan juga kompensasi tertentu. 

Bukan hanya pegawai PLN beserta keluarga, personil Seventeen yang menjadi bintang utama dalam acara gathering tersebut pun menjadi korban. Bassist dan manajer band itu ditemukan tewas.

Hal tersebut diketahui usai Ifan, sang vokalis membenarkan sendiri bahwa kedua koleganya itu dinyatakan meninggal, melalui sambungan telepon di salah satu televisi swasta.

Berdasarkan data PLN, sekitar 255 orang pegawai perseroan memang mengikuti acara tersebut. Namun hingga pukul 15:00 WIB, baru 157 orang yang terkonfirmasi selamat. Korban meninggal berdasar data terakhir juga telah menyentuh 29 jiwa/

Made mengatakan pencarian dan evakuasi masih terus berlanjuti. Para korban, yang semula ditampung di RSUD Pandeglang, mulai dipindahkan ke kantor TJBB Gandul untuk kemudian di bawa ke rumah sakit Cinere. 

"Kami dari PLN juga sudah mengirim 36 ambulans ke lokasi kejadian dan membangun posko untuk komunikasi dan koordinasi," katanya. 

Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 13:00 WIB, total jumlah korban meninggal mencapai 168 orang, di mana 745 orang terluka, dan 30 orang lainnya hilang.

Adapun korban meninggal paling banyak berada di Padeglang. Akibat tsunami, hotel-hotel dan rumah roboh. Kerusakan tidak hanya terjadi di Banten, tetapi juga di Lampung Selatan.


(gus/gus) Next Article Dampak Tsunami: 102 Gardu Padam di Anyer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular