INTERNASIONAL
Mantan Presiden Shell Oil: Harga Minyak Semakin Menakutkan
Rehia Sebayang,
CNBC Indonesia
22 December 2018 21:01
Jakarta, CNBC Indonesia - Jatuhnya harga minyak, yang sekarang berada di kisaran US$ 45 per barel di AS, adalah hal yang menakutkan. Hal ini diungkapkan John Hofmeister, mantan presiden Shell Oil.
Â
"(Harga minyak) telah sampai pada titik yang menakutkan," katanya saat wawancara di Varney & Co di FOX Business, Jumat (21/12/2018).
"Jika harganya turun di bawah US$40 kita akan melihat banyak perusahaan berhenti melakukan driling karena perusahaan tidak dapat menanggung biayanya."
Â
Penurunan harga minyak juga merupakan tanda peringatan bagi ekonomi global.
Â
Harga yang layak, menurut John Hofmeister, berkisar antara US$ 50 hingga US$ 60 per barel.
Â
Harga minyak mentah merosot ke level terendah dalam 17 bulan terakhir pada hari Jumat (21/12/2018), turun sekitar 24% tahun ini. Penurunan ini dikarenakan kelebihan pasokan global.
Â
Saat ini harga gas nasional AS di pom pengisian rata-rata sekitar US$ 2,34 per galon, seperti yang dilaporkan oleh AAA. Konsumer mungkin bisa lega, namun John Hofmeister memperingatkan bahwa harga yang murah ini bisa menjadi bumerang.
Â
"Mereka akan mendapatkan dampak negatifnya dalam beberapa bulan dari sekarang ketika mereka mendapati harga meningkat," ujarnya. "Ketika tiba-tiba harga melonjak 25 sen per galon dan konsumen mengatakan apa yang terjadi? Kemana perginya minyak murah?"
Â
Turunnya harga minyak telah membuat harga saham Exxon Mobil dan Chevron anjlok, yang keduanya masing-masing telah anjlok sebanyak 16% dan 18% persen tahun ini.
[Gambas:Video CNBC]
(roy)
Next Article
Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Â
"(Harga minyak) telah sampai pada titik yang menakutkan," katanya saat wawancara di Varney & Co di FOX Business, Jumat (21/12/2018).
"Jika harganya turun di bawah US$40 kita akan melihat banyak perusahaan berhenti melakukan driling karena perusahaan tidak dapat menanggung biayanya."
Â
Penurunan harga minyak juga merupakan tanda peringatan bagi ekonomi global.
Â
Â
Harga minyak mentah merosot ke level terendah dalam 17 bulan terakhir pada hari Jumat (21/12/2018), turun sekitar 24% tahun ini. Penurunan ini dikarenakan kelebihan pasokan global.
Â
Saat ini harga gas nasional AS di pom pengisian rata-rata sekitar US$ 2,34 per galon, seperti yang dilaporkan oleh AAA. Konsumer mungkin bisa lega, namun John Hofmeister memperingatkan bahwa harga yang murah ini bisa menjadi bumerang.
Â
Foto: Ilustrasi produksi minyak (REUTERS/Nick Oxford) |
"Mereka akan mendapatkan dampak negatifnya dalam beberapa bulan dari sekarang ketika mereka mendapati harga meningkat," ujarnya. "Ketika tiba-tiba harga melonjak 25 sen per galon dan konsumen mengatakan apa yang terjadi? Kemana perginya minyak murah?"
Â
Turunnya harga minyak telah membuat harga saham Exxon Mobil dan Chevron anjlok, yang keduanya masing-masing telah anjlok sebanyak 16% dan 18% persen tahun ini.
[Gambas:Video CNBC]
Foto: Ilustrasi produksi minyak (REUTERS/Nick Oxford)