Internasional

Trump & Demokrat Debat Soal Tembok Batas, AS Terancam Lumpuh

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 December 2018 14:37
Sikap Presiden AS Donald Trump ini membuat pemerintahan AS terancam ditutup (government shutdown) sebagian selama liburan Natal.
Foto: REUTERS/Leah Millis/
Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Demokrat berseteru saat hari Kamis (20/12/2018) sang presiden menolak keras belanja negara yang tidak memasukkan anggaran untuk dinding perbatasan. Sikapnya ini membuat pemerintahan AS terancam ditutup (government shutdown) sebagian selama liburan Natal.

Penolakan Trump yang tidak diprediksi atas sebuah rancangan yang telah disetujui Senat dengan suara bulat dan sedang dipertimbangkan di DPR itu telah menjerumuskan Washington ke dalam kekacauan politik hampir 24 jam sebelum batas waktu di hari Jumat tengah malam. Saat itu, pendanaan negara akan berakhir untuk beberapa lembaga utama.


Trump menegaskan permintaannya untuk memasukkan US$5 miliar (Rp 72,7 triliun) pendanaan untuk dinding di perbatasan AS-Meksiko, sesuatu yang telah ia perjuangkan sejak ia mulai berkampanye untuk menjadi presiden di 2015.

Para pemimpin Partai Republik telah berencana untuk meneruskan apa yang disebut resolusi berkelanjutan (CR) yang akan sepenuhnya membiayai pemerintah hingga 8 Februari, untuk memberi waktu para pemangku kebijakan berdebat tentang berbagai isu termasuk keamanan perbatasan.

Tetapi dengan anggota parlemen ultra-konservatif dan tokoh media yang secara efektif menuntut agar presiden tetap berpegang pada janji kampanyenya, Trump menjadi tertekan.

Trump & Demokrat Debat Soal Tembok Batas, AS Terancam LumpuhFoto: Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Leah Millis)

"Saya sudah sangat jelas. Langkah apapun yang mendanai pemerintahan harus termasuk keamanan perbatasan," katanya pada acara Gedung Putih, dilansir dari AFP.

"Dinding berfungsi, baik kita suka atau tidak," tambahnya. "Mereka bekerja lebih baik dari apapun."

Demokrat telah menolak untuk mengalah, mengatakan mereka tidak akan mendukung jumlah pembelanjaan yang mendanai tembok Trump.

Partai Republik tetap bersatu, menyusun langkah baru yang akan memenuhi tuntutan presiden. RUU ini termasuk US$5,7 miliar pendanaan dinding perbatasan dan US$7,8 miliar bantuan bencana.

RUU itu disahkan DPR, tetapi tanpa dukungan Demokrat.

"Terima kasih kepada Anggota Kongres Republik HEBAT kami untuk SUARA Anda untuk mendanai Keamanan Perbatasan dan Tembok," tulis Trump di Twitter-nya pada Kamis malam.

Trump & Demokrat Debat Soal Tembok Batas, AS Terancam LumpuhFoto: CNBC Internasional

"Angka terakhir adalah 217 berbanding 185 dan banyak yang mengatakan bahwa antusiasme lebih besar dari yang pernah mereka lihat sebelumnya. Sangat bangga dengan kalian semua. Sekarang ke Senat!"

Tapi RUU itu akan berakhir tanpa persetujuan di Senat yang terdiri dari 100 anggota, di mana RUU membutuhkan 60 suara untuk disetujui dan Partai Republik hanya menguasai 51 kursi.

Senat Demokrat telah bersatu untuk kemungkinan menjadi penentang pada hari Jumat di ruang pemungutan suara. Banyak senator dari kedua belah pihak telah meninggalkan Washington untuk liburan.


"Presiden Trump menjerumuskan negara ini ke dalam kekacauan," kata Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer, mengutip kekhawatiran tentang penutupan pemerintahan, kesengsaraan ekonomi baru, dan pernyataan mengejutkan bahwa Menteri Pertahanan Jim Mattis, salah satu yang berpengaruh besar dalam pemerintahan Trump, mengundurkan diri.

"Intinya adalah sederhana," tambahnya. "Temperamen tantrum Trump dapat menyebabkan penutupan pemerintahan. Hal ini tidak akan membuatnya mendapatkan dindingnya."

Kekhawatiran shutdown yang dapat menyebabkan pegawai negeri tidak digaji sebelum libur Natal, telah menyebabkan saham AS berjatuhan, di mana Dow Jones ditutup turun 2%.
(prm) Next Article Gara-gara Trump, Pemerintahan AS Terancam Tutup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular