Efek Sukuk, Menhub Sebut KAI tak Bebankan Tarif ke Masyarakat

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
21 December 2018 14:09
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, 90% dana dari Surat Berharga Syariah Negara digunakan untuk pengembangan transportasi kereta api.
Foto: Stasiun Buaran (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, 90% dana yang diraih melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) digunakan untuk pengembangan transportasi kereta api. Utamanya untuk perbaikan rel dan jalur.

Demikian disampaikan BKS kepada wartawan saat ditemui di Aula Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (21/12/2018). Selain itu, menurut dia, tanah proyek juga sudah ada sehingga proyek-proyek perketaapian berjalan baik.



Tahun ini, Kemenhub mendapat alokasi SBSN sebesar Rp 8,37 triliun. Seluruh dana digunakan untuk 15 proyek kereta api. Dengan menggunakan dana dari SBSN, menurut BKS, pelayanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) meningkat tajam. Dari segi kecelakaan juga mengalami penurunan. Pun ketepatan waktu turut meningkat.


"Sebanyak 8-10 orang yang saya tanya hampir semua menyatakan level of service di Indonesia itu baik. Mereka tidak komplain soal harga karena dengan adanya proyek ini maka PT KAI tidak membebankan tarif kepada masyarakat," ujar BKS.

Tahun depan, dana dari SBSN untuk Kemenhub mencapai Rp7,9 triliun untuk 15 proyek. Mayoritas (12 proyek) senilai Rp 7,34 triliun untuk sektor perkeretaapian. Kemudian satu proyek perhubungan darat Rp31,06miliar, satu proyek perhubungan laut Rp95,95 miliar, dan satu proyek perhubungan udara Rp238,9 miliar.

BKS menjelaskan, tahun depan Kemenhub akan memperbaiki terminal-terminal di Indonesia. Terminal akan diperbaiki agar memiliki ruang tunggu yang nyaman.

(miq/miq) Next Article Kelakar Mahfud MD: Banyak yang Dapat Jodoh Saat Naik Kereta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular