Kelakar Mahfud MD: Banyak yang Dapat Jodoh Saat Naik Kereta

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
11 August 2020 13:49
Mahfud MD, who was appointed as Indonesian Chief Security Minister, gestures during the announcement of the new cabinet at the Merdeka Palace in Jakarta, Indonesia, October 23, 2019. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto: Menteri Polhukam Mahfud MD (Reuters/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD buka suara mengenai perkembangan perkeretaapian di Indonesia. Dia menceritakan, saat ini tingkat kenyamanan menggunakan kereta api sudah jauh berbeda dibandingkan dulu.

"Dulu naik kereta api jadi pilihan terakhir. Sekarang bagi saya kalau gak diburu waktu, kereta api lebih nyaman dibanding pesawat," kata Mahfud MD dalam sebuah webinar yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Selasa (11/8/2020).

Sebagai moda transportasi, dia menegaskan kereta api punya peran penting dalam merawat keberagaman. Dikatakan, transportasi sangat dibutuhkan untuk adanya lalu lintas perkenalan masyarakat dalam berbagai aspek keberagaman, sehingga bisa saling mengetahui, mengenal, dan memahami keberagaman melalui transportasi.

"Bahkan banyak di antara kita yang dapet jodoh saat naik kereta api. Ketemu di kereta api, ketemu di stasiun, itu contoh," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.



Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan hal senada. Dia menegaskan transportasi menjadi penyambung wilayah dan hub pergerakan orang dan barang dengan mengikat dan merajut keragaman.

"Keragaman merupakan berkah kepada Indonesia maka perlu diperkokoh melalui pembangunan transportasi. Terlebih dari masa adaptasi baru ini, transportasi menjadi penting. Roda perekonomian harus berputar. Transportasi jadi urat nadi dari pemulihan atau fasilitas bagi semua kalangan, logistik, pariwisata. Kegiatan-kegiatan keseharian untuk bekerja semua dilakukan," kata Budi Karya.

Karena itu, dia mengaku berupaya agar penyelenggaraan kereta api di masa pandemi bisa dilakukan secara proporsional. Salah satunya melalui pembatasan penumpang.

"Satu hari KRL biasanya lebih dari 1 juta penumpang, terus meningkat. Ditambah MRT satu hari melampaui 100 ribu. Nanti ada LRT lagi. Di masa pandemi kami tidak bisa membiarkan mereka berdekatan sehingga kami batasi menjadi 400 ribu, sehingga kita dukung dengan bus untuk mereka yang tidak dapat," ujar Budi Karya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mahfud MD, Dana Otsus Papua & Modus Judi di Singapura

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular