
Internasional
Gara-gara Perang Dagang, Ongkos Shipping China ke AS Melonjak
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
14 December 2018 15:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Biaya pengiriman atau shipping kontainer dari China ke Amerika Serikat (AS) telah melonjak secara drastis dalam setahun terakhir akibat ketidakpastian terkait ketegangan perdagangan antara kedua negara.
Hal ini dikarenakan para eksportir China berlomba-lomba mengirimkan barang-barangnya ke berbagai pelabuhan AS sebelum bea impor baru berlaku.
Kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu telah saling mengenakan bea masuk terhadap berbagai jenis barang impor senilai miliaran dolar AS sejak awal tahun ini.
Semakin tingginya kekhawatiran para eksportir akan terjadinya perang dagang besar-besaran telah mendorong mereka mempercepat tanggal pengiriman, sebuah fenomena yang dikenal dengan nama front-loading.
Biaya pengiriman kontainer dari China ke AS telah melonjak lebih dari 100% dibandingkan setahun lalu hingga awal Desember, menurut data Freightos, sebuah marketplace layanan pengiriman kargo, dilansir dari CNBC International.
"Puncak musim pengiriman transpasifik telah menjadi sumber keuntungan, dengan harga-harga yang masih lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan tahun lalu," menurut sebuah laporan data terbaru Freightos yang dipublikasikan di situs berita Baltic Exchange.
Biaya pengiriman kontainer dari China ke wilayah West Coast AS melesat 128% sementara dari China ke wilayah East Coast AS naik 123% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebaliknya, biaya pengiriman dari China ke Eropa Utara naik hanya 11% untuk periode yang sama.
Faktanya, bahkan sebelum pengumuman bea impor di September, banyak importir telah menumpuk persediaan karena langkah front-loading telah mendorong ekspor mesin China.
"Banyak importir dari China melakukan front-loading sebelum rencana kenaikan tarif di 1 Januari. Ini mendorong memuncaknya harga transpasifik, namun ada batasan mengenai berapa banyak front-loading yang bisa atau harus Anda lakukan," kata CEO Freightos dalam sebuah pernyataan yang dikutip situs berita Baltic Exchange.
(roy) Next Article Era Biden-Harris, Perang Dagang AS-China Berlanjut?
Hal ini dikarenakan para eksportir China berlomba-lomba mengirimkan barang-barangnya ke berbagai pelabuhan AS sebelum bea impor baru berlaku.
Kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu telah saling mengenakan bea masuk terhadap berbagai jenis barang impor senilai miliaran dolar AS sejak awal tahun ini.
Biaya pengiriman kontainer dari China ke AS telah melonjak lebih dari 100% dibandingkan setahun lalu hingga awal Desember, menurut data Freightos, sebuah marketplace layanan pengiriman kargo, dilansir dari CNBC International.
![]() |
"Puncak musim pengiriman transpasifik telah menjadi sumber keuntungan, dengan harga-harga yang masih lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan tahun lalu," menurut sebuah laporan data terbaru Freightos yang dipublikasikan di situs berita Baltic Exchange.
Biaya pengiriman kontainer dari China ke wilayah West Coast AS melesat 128% sementara dari China ke wilayah East Coast AS naik 123% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebaliknya, biaya pengiriman dari China ke Eropa Utara naik hanya 11% untuk periode yang sama.
Faktanya, bahkan sebelum pengumuman bea impor di September, banyak importir telah menumpuk persediaan karena langkah front-loading telah mendorong ekspor mesin China.
"Banyak importir dari China melakukan front-loading sebelum rencana kenaikan tarif di 1 Januari. Ini mendorong memuncaknya harga transpasifik, namun ada batasan mengenai berapa banyak front-loading yang bisa atau harus Anda lakukan," kata CEO Freightos dalam sebuah pernyataan yang dikutip situs berita Baltic Exchange.
(roy) Next Article Era Biden-Harris, Perang Dagang AS-China Berlanjut?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular