
Libur Natal Tahun Baru, Frekuensi Terbang Pesawat Ditambah
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
13 December 2018 16:15

Jakarta, CNBC Indonesia- Selama mudik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah memberikan kesempatan kepada operator transportasi udara untuk menambah frekuensi atau jam terbang.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, ketika memaparkan kinerja empat tahun di sektor perhubungan, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
[Gambas:Video CNBC]
Lebih lanjut, ia mengatakan, selain itu pihaknya juga akan melakukan ramp check untuk pesawat-pesawat, dan dipastikan pelaksanaannya sesuai dengan standar dan prosedur operasional (SOP).
"Untuk jalur darat, nanti akan ada jalan tol Jakarta-Surabaya, yang rencananya pada 20 Desember nanti, Pak Presiden (Joko Widodo) akan melakukan perjalanan Jakarta-Surabaya melalui tol tersebut," tutur Budi.
Budi mengakui, persiapan tol Jakarta-Surabaya tersebut dilakukan dengan baik, dan akan disiapkan juga rest area di sekitarnya. Selain itu, nantinya akan diberlakukan juga pembatasan truk, sehingga mobilitas bisa berjalan dengan baik.
Adapun, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihatono menambahkan, dalam rangka libur Nataru, semua pengerjaan fisik proyek pembangunan yang dikerjakan di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) akan dihentikan mulai 18 Desember 2018.
"Karena saudara-saudara kita akan mudik, oleh karena itu kami sepakat mulai tanggal 18 Desember kami hentikan proyek di lapangan sampai 1 Januari (2019)," ujar Bambang kepada media ketika ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Adapun proyek pembangunan yang tengah berlangsung di Tol Jakarta-Cikampek, yakni Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Light Rail Transport (LRT) Jakarta-Bekasi Timur, kereta cepat Jakarta-Bandung (KCIC), Jalan Tol JORR II Cibitung-Cilincing, dan Cibitung-Cimanggis.
Kendati demikian, Bambang menyebutkan, pihaknya tak bisa berlama-lama menghentikan proyek-proyek tersebut. Sebab, ada beberapa proyek yang sedang dikejar target operasi.
"Kami tidak bisa menahan lama karena elevated road mau digunakan untuk mudik Lebaran, LRT juga pertengahan 2019 harus dioperasikan. Makanya hanya sampai 1 Januari, karena kalau lebih mereka akan mundur dari target yang ada," kata Bambang.
Terkait rekayasa lalu lintas, Bambang menyampaikan, hal itu bersifat situasional, tergantung kondisi yang terjadi di lapangan. Salah satu strategi yang dilakukan jika terjadi kepadatan, yakni pemberlakuan sistem contra flow. "Kalau Nataru kita mungkin lakukan (contra flow) karena orang satu arah, arah Cikampek semua. Nanti setelah tahun baru ke arah Jakarta semua. Itu mungkin untuk dilakukan contra flow," pungkasnya.
Sedangkan, untuk pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan, seiring dengan banyaknya aktivitas bepergian pada masa libur Nataru, Pemerintah akan menambah pasokan BBM agar masyakarat dapat berlibur dengan nyaman.
"Mungkin kalau selama periode Natal dan Tahun Baru, berdasarkan tahun lalu naiknya 7-8%. Sehingga pasokan akan ditambah. Wilayah yang volumenya naik biasanya fokusnya pintu masuk dan keluar jalan tol, sekarang tol Trans Jawa sudah selesai, volume BBM di pintu masuk dan keluarnya ditambah, kami yakin selama Natal dan Tahun Baru banyak orang bepergian melalui jalan Tol Trans Jawa," kata Jonan melalui keterangan resminya, Kamis (13/12/2018).
Jonan menuturkan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penambahan volume BBM tersebut akan difokuskan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada jalur yang biasa dilalui masyarakat untuk berlibur, pintu masuk dan keluar jalan tol serta daerah tujuan wisata.
"Yang kedua adalah wilayah yang menurut prediksi kami akan dikunjungi atau dipadati wisatawan, misalnya provinsi Yogyakarta atau Bali, pasti kunjungannya akan banyak. Untuk lokasi wisata yang baru, Labuan Bajo misalnya, mungkin yang harus ditingkatkan pasok avtur, karena frekuensi penerbangannya akan bertambah. Jadi biasanya tempat wisata dan jalur tol," pungkas Jonan.
(ray) Next Article Hadiri Kampanye Listrik Atap, Jonan: Rumah Saya Sudah Pakai
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, ketika memaparkan kinerja empat tahun di sektor perhubungan, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
[Gambas:Video CNBC]
Lebih lanjut, ia mengatakan, selain itu pihaknya juga akan melakukan ramp check untuk pesawat-pesawat, dan dipastikan pelaksanaannya sesuai dengan standar dan prosedur operasional (SOP).
"Untuk jalur darat, nanti akan ada jalan tol Jakarta-Surabaya, yang rencananya pada 20 Desember nanti, Pak Presiden (Joko Widodo) akan melakukan perjalanan Jakarta-Surabaya melalui tol tersebut," tutur Budi.
Budi mengakui, persiapan tol Jakarta-Surabaya tersebut dilakukan dengan baik, dan akan disiapkan juga rest area di sekitarnya. Selain itu, nantinya akan diberlakukan juga pembatasan truk, sehingga mobilitas bisa berjalan dengan baik.
Adapun, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihatono menambahkan, dalam rangka libur Nataru, semua pengerjaan fisik proyek pembangunan yang dikerjakan di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) akan dihentikan mulai 18 Desember 2018.
"Karena saudara-saudara kita akan mudik, oleh karena itu kami sepakat mulai tanggal 18 Desember kami hentikan proyek di lapangan sampai 1 Januari (2019)," ujar Bambang kepada media ketika ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Adapun proyek pembangunan yang tengah berlangsung di Tol Jakarta-Cikampek, yakni Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Light Rail Transport (LRT) Jakarta-Bekasi Timur, kereta cepat Jakarta-Bandung (KCIC), Jalan Tol JORR II Cibitung-Cilincing, dan Cibitung-Cimanggis.
Kendati demikian, Bambang menyebutkan, pihaknya tak bisa berlama-lama menghentikan proyek-proyek tersebut. Sebab, ada beberapa proyek yang sedang dikejar target operasi.
"Kami tidak bisa menahan lama karena elevated road mau digunakan untuk mudik Lebaran, LRT juga pertengahan 2019 harus dioperasikan. Makanya hanya sampai 1 Januari, karena kalau lebih mereka akan mundur dari target yang ada," kata Bambang.
Terkait rekayasa lalu lintas, Bambang menyampaikan, hal itu bersifat situasional, tergantung kondisi yang terjadi di lapangan. Salah satu strategi yang dilakukan jika terjadi kepadatan, yakni pemberlakuan sistem contra flow. "Kalau Nataru kita mungkin lakukan (contra flow) karena orang satu arah, arah Cikampek semua. Nanti setelah tahun baru ke arah Jakarta semua. Itu mungkin untuk dilakukan contra flow," pungkasnya.
Sedangkan, untuk pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan, seiring dengan banyaknya aktivitas bepergian pada masa libur Nataru, Pemerintah akan menambah pasokan BBM agar masyakarat dapat berlibur dengan nyaman.
"Mungkin kalau selama periode Natal dan Tahun Baru, berdasarkan tahun lalu naiknya 7-8%. Sehingga pasokan akan ditambah. Wilayah yang volumenya naik biasanya fokusnya pintu masuk dan keluar jalan tol, sekarang tol Trans Jawa sudah selesai, volume BBM di pintu masuk dan keluarnya ditambah, kami yakin selama Natal dan Tahun Baru banyak orang bepergian melalui jalan Tol Trans Jawa," kata Jonan melalui keterangan resminya, Kamis (13/12/2018).
Jonan menuturkan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penambahan volume BBM tersebut akan difokuskan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada jalur yang biasa dilalui masyarakat untuk berlibur, pintu masuk dan keluar jalan tol serta daerah tujuan wisata.
"Yang kedua adalah wilayah yang menurut prediksi kami akan dikunjungi atau dipadati wisatawan, misalnya provinsi Yogyakarta atau Bali, pasti kunjungannya akan banyak. Untuk lokasi wisata yang baru, Labuan Bajo misalnya, mungkin yang harus ditingkatkan pasok avtur, karena frekuensi penerbangannya akan bertambah. Jadi biasanya tempat wisata dan jalur tol," pungkas Jonan.
(ray) Next Article Hadiri Kampanye Listrik Atap, Jonan: Rumah Saya Sudah Pakai
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular