
Jelang Akhir Tahun, Lifting Migas RI Belum Capai Target
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
13 December 2018 11:59

Jakarta, CNBC Indonesia- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat, sampai pada November 2018, lifting minyak bumi secara year to date sebesar 762 ribu BOPD, dan dan lifting gas bumi sebesar 1.143 Ribu BOEPD.
Sehingga, total lifting migas selama 11 bulan ini adalah 1,91 juta barel setara minyak atau BOEPD.
[Gambas:Video CNBC]
"Capaian tersebut mencapai 95% dari APBN 2018, dan hingga akhir tahun kami tetap upayakan produksi bisa lebih maksimal," ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher melalui keterangan resminya, Kamis (13/12/2018).
Lebih lanjut, ia menuturkan, belum tercapainya target lifting tersebut disebabkan oleh kinerja sumur baru yang belum sesuai ekspektasi, serta semakin besarnya decline rate dari sumur eksisting.
Selain itu, Wisnu mengakui, juga terjadi beberapa kendala operasi dan instrumen. Namun, kendala tersebut sudah dapat diatasi, dan faktor lainnya yakni terdapat juga beberapa program pengembangan yang mundur ke 2019.
Untuk realisasi cost recovery mencapai tercatat sebesar US$ 10,9 miliar (unaudited), dan realisasi penerimaan negara secara total mencapai US$ 15,9 miliar, atau 133% persen dari target APBN.
"Untuk semua angka-angka di atas, outlook hingga akhir 2018 akan disampaikan menunggu akhir 2018," imbuh Wisnu.
Adapun, dalam rangka mengembangkan lapangan hulu migas dan menjaga optimalisasi produksi, telah dilakukan pemboran pengembangan 251 sumur dark target 289 sumur, dan program kerja ulang/workover 554 sumur dari target 636 sumur.
Wisnu mengatakan, SKK Migas akan terus secara berkelanjutan mengupayakan pencapaian agar bisa maksimal.
Sedangkan, SKK Migas mencatat, ada lima proyek hulu migas yang sudah onstream, diantaranya, Blok A di Aceh, SP di ONWJ , dan yang paling terbaru yakni pembangunan Gathering Station di PEP field Bunyu.
Wisnu menyebutkan, menjelang akhir 2018 diharapkan akan ada satu proyek yang onstream yaitu fasilitas produksi Lica di Medco Rimau, Sumatra Selatan.
"Sehingga, diperkirakan sepanjang 2018 dapat terealisasi enam proyek hulu migas yang onstream dengan total estimasi investasi sebesar US$ 346 juta, serta dapat memberikan kontribusi tambahan produksi pada masa plateau/puncaknya dengan total sebesar 34 ribu BOEPD," pungkas Wisnu.
(gus/gus) Next Article Kuartal III-2018, Investasi Migas Baru Capai Separuh Target
Sehingga, total lifting migas selama 11 bulan ini adalah 1,91 juta barel setara minyak atau BOEPD.
[Gambas:Video CNBC]
"Capaian tersebut mencapai 95% dari APBN 2018, dan hingga akhir tahun kami tetap upayakan produksi bisa lebih maksimal," ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher melalui keterangan resminya, Kamis (13/12/2018).
Lebih lanjut, ia menuturkan, belum tercapainya target lifting tersebut disebabkan oleh kinerja sumur baru yang belum sesuai ekspektasi, serta semakin besarnya decline rate dari sumur eksisting.
Selain itu, Wisnu mengakui, juga terjadi beberapa kendala operasi dan instrumen. Namun, kendala tersebut sudah dapat diatasi, dan faktor lainnya yakni terdapat juga beberapa program pengembangan yang mundur ke 2019.
Untuk realisasi cost recovery mencapai tercatat sebesar US$ 10,9 miliar (unaudited), dan realisasi penerimaan negara secara total mencapai US$ 15,9 miliar, atau 133% persen dari target APBN.
"Untuk semua angka-angka di atas, outlook hingga akhir 2018 akan disampaikan menunggu akhir 2018," imbuh Wisnu.
Adapun, dalam rangka mengembangkan lapangan hulu migas dan menjaga optimalisasi produksi, telah dilakukan pemboran pengembangan 251 sumur dark target 289 sumur, dan program kerja ulang/workover 554 sumur dari target 636 sumur.
Wisnu mengatakan, SKK Migas akan terus secara berkelanjutan mengupayakan pencapaian agar bisa maksimal.
Sedangkan, SKK Migas mencatat, ada lima proyek hulu migas yang sudah onstream, diantaranya, Blok A di Aceh, SP di ONWJ , dan yang paling terbaru yakni pembangunan Gathering Station di PEP field Bunyu.
Wisnu menyebutkan, menjelang akhir 2018 diharapkan akan ada satu proyek yang onstream yaitu fasilitas produksi Lica di Medco Rimau, Sumatra Selatan.
"Sehingga, diperkirakan sepanjang 2018 dapat terealisasi enam proyek hulu migas yang onstream dengan total estimasi investasi sebesar US$ 346 juta, serta dapat memberikan kontribusi tambahan produksi pada masa plateau/puncaknya dengan total sebesar 34 ribu BOEPD," pungkas Wisnu.
(gus/gus) Next Article Kuartal III-2018, Investasi Migas Baru Capai Separuh Target
Most Popular