
Jika Terpilih, Ini Janji Prabowo-Sandi Dalam Kelola BUMN
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
12 December 2018 20:55

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno, tak henti mengkritik pemerintahan Joko Widodo terkait soal kondisi BUMN yang memprihatinkan.
Dalam diskusi 'Selamatkan BUMN Sebagai Benteng Ekonomi Nasional' di Hotel Ambhara, Rabu (12/12/2018) misalnya, Sandiaga Uno menekankan soalĀ utang BUMN yang mencapai Rp 5200 triliun dan mengkhawatirkan.
"Utang pemerintah dan utang sektor publik kalau disatukan sudah luar biasa besarnya dan angkanya sudah di atas 60% dari PDB kita. Ini yang jadi kekhawatiran kita jika penghasilan suatu bangsa itu stagnan tapi pengeluarannya terus meningkat. Akhirnya cenderung utangnya bertambah," kata dia.
Ia juga mengkritik BUMN yang banyak dapat penugasan dari pemerintah, sehingga sulit berkembang.
Anggota tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said, juga menambahkan BUMN saat ini banyak utang dan sulit maju karena dibebani target politik. Misal Pertamina, yang beban subsidi tak ditanggung APBN tapi dialihkan ke korporasi.
"Sangat tidak fair kalau target-target politik tadi dibebankan pada korporasi yang hidupnya harus terus menerus. BUMN punya negara, pemerintah come and go."
Dengan segala kritik ini, pertanyaannya adalah apakah jika Prabowo-Sandi terpilih nanti tidak akan membebani BUMN dengan penugasan?
Sandiaga pun mengatakan penugasan ke BUMN tidak dihapus seluruhnya, jika mereka terpilih nanti. "Tentunya ada, kita realistis saja. Tapi kami akan lakukan proyek-proyek di mana yang diberikan penugasan itu mampu secara keuangan, neraca, operasional, dan kita fokuskan pada infrastruktur yang langsung bersentuhan dengan rakyat," kata Sandiaga dalam kesempatan sama.
Ia memberi contoh misal infrastruktur seperti pembangunan waduk, irigasi, dan jaringan air. "Keluhan ini banyak di daerah, kalau bisa dikerjakan private ya kita serahkan ke private sehingga keuangan negara, fiscal space kita arahkan untuk infrastruktur yang bersentuhan dengan rakyat."
(gus/wed) Next Article Utang BUMN Rp 5.200 T, Sandi Uno: Ini Mengkhawatirkan!
Dalam diskusi 'Selamatkan BUMN Sebagai Benteng Ekonomi Nasional' di Hotel Ambhara, Rabu (12/12/2018) misalnya, Sandiaga Uno menekankan soalĀ utang BUMN yang mencapai Rp 5200 triliun dan mengkhawatirkan.
"Utang pemerintah dan utang sektor publik kalau disatukan sudah luar biasa besarnya dan angkanya sudah di atas 60% dari PDB kita. Ini yang jadi kekhawatiran kita jika penghasilan suatu bangsa itu stagnan tapi pengeluarannya terus meningkat. Akhirnya cenderung utangnya bertambah," kata dia.
Anggota tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said, juga menambahkan BUMN saat ini banyak utang dan sulit maju karena dibebani target politik. Misal Pertamina, yang beban subsidi tak ditanggung APBN tapi dialihkan ke korporasi.
"Sangat tidak fair kalau target-target politik tadi dibebankan pada korporasi yang hidupnya harus terus menerus. BUMN punya negara, pemerintah come and go."
Dengan segala kritik ini, pertanyaannya adalah apakah jika Prabowo-Sandi terpilih nanti tidak akan membebani BUMN dengan penugasan?
![]() |
Sandiaga pun mengatakan penugasan ke BUMN tidak dihapus seluruhnya, jika mereka terpilih nanti. "Tentunya ada, kita realistis saja. Tapi kami akan lakukan proyek-proyek di mana yang diberikan penugasan itu mampu secara keuangan, neraca, operasional, dan kita fokuskan pada infrastruktur yang langsung bersentuhan dengan rakyat," kata Sandiaga dalam kesempatan sama.
Ia memberi contoh misal infrastruktur seperti pembangunan waduk, irigasi, dan jaringan air. "Keluhan ini banyak di daerah, kalau bisa dikerjakan private ya kita serahkan ke private sehingga keuangan negara, fiscal space kita arahkan untuk infrastruktur yang bersentuhan dengan rakyat."
(gus/wed) Next Article Utang BUMN Rp 5.200 T, Sandi Uno: Ini Mengkhawatirkan!
Most Popular