Internasional
Deadline Perundingan Dagang AS-China: 1 Maret 2019
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
11 December 2018 13:59

Jakarta, CNBC Indonesia - China dan Amerika Serikat (AS) membahas peta jalan untuk tahap berikutnya dari pembicaraan perdagangan mereka, Selasa (11/12/2018), dalam panggilan telepon antara Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin serta Perwakilan Perdagangan Robert Lighthizer.
Awal bulan ini di Argentina, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata yang menunda kenaikan tarif impor AS dari 10% menjadi 25% awal tahun depan terhadap berbagai barang China senilai US$200 miliar (Rp 2.932 triliun).
Lighthizer mengatakan, pada hari Minggu, bahwa kecuali pembicaraan perdagangan AS-China berhasil diselesaikan pada 1 Maret, tarif baru akan diberlakukan. Ia memperjelas ada "batas waktu" setelah seminggu terakhir tampak ada kebingungan di antara Trump dan para penasihatnya.
Kementerian Perdagangan China, dalam pernyataan singkat, mengatakan Liu telah berbicara dengan Mnuchin dan Lighthizer pada Selasa pagi waktu Beijing melalui panggilan telepon.
"Kedua belah pihak saling bertukar pandangan tentang cara memberlakukan kesepakatan yang dicapai oleh pemimpin kedua negara dalam pertemuan mereka, dan mendorong berjalannya jadwal dan peta jalan untuk tahap berikutnya dari upaya perundingan ekonomi dan perdagangan," kata kementerian itu, dilansir dari CNBC International.
Kementerian tidak merinci lebih lanjut hal tersebut.
Liu yang menempuh pendidikan di Harvard dan merupakan penasihat ekonomi penting bagi Xi, menjadi pemimpin kubu China dalam pembicaraan itu.
Perseteruan dagang kedua negara telah membuat pasar keuangan dunia gelisah. Trump telah mendesak China untuk menurunkan surplus perdagangannya serta menghentikan praktik perdagangan yang disebutnya tidak adil, termasuk dugaan pencurian hak kekakayaan intelektual.
Terbaru, penahanan CFO Huawei Technologies asal China di Kanada atas permintaan AS membuat para pelaku pasar cemas perundingan kedua negara akan kembali menemui batu sandungan.
(prm) Next Article AS Berharap Bisa Capai Kesepakatan dengan China
Awal bulan ini di Argentina, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata yang menunda kenaikan tarif impor AS dari 10% menjadi 25% awal tahun depan terhadap berbagai barang China senilai US$200 miliar (Rp 2.932 triliun).
Lighthizer mengatakan, pada hari Minggu, bahwa kecuali pembicaraan perdagangan AS-China berhasil diselesaikan pada 1 Maret, tarif baru akan diberlakukan. Ia memperjelas ada "batas waktu" setelah seminggu terakhir tampak ada kebingungan di antara Trump dan para penasihatnya.
![]() |
"Kedua belah pihak saling bertukar pandangan tentang cara memberlakukan kesepakatan yang dicapai oleh pemimpin kedua negara dalam pertemuan mereka, dan mendorong berjalannya jadwal dan peta jalan untuk tahap berikutnya dari upaya perundingan ekonomi dan perdagangan," kata kementerian itu, dilansir dari CNBC International.
Kementerian tidak merinci lebih lanjut hal tersebut.
Liu yang menempuh pendidikan di Harvard dan merupakan penasihat ekonomi penting bagi Xi, menjadi pemimpin kubu China dalam pembicaraan itu.
Perseteruan dagang kedua negara telah membuat pasar keuangan dunia gelisah. Trump telah mendesak China untuk menurunkan surplus perdagangannya serta menghentikan praktik perdagangan yang disebutnya tidak adil, termasuk dugaan pencurian hak kekakayaan intelektual.
Terbaru, penahanan CFO Huawei Technologies asal China di Kanada atas permintaan AS membuat para pelaku pasar cemas perundingan kedua negara akan kembali menemui batu sandungan.
(prm) Next Article AS Berharap Bisa Capai Kesepakatan dengan China
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular