
Pekerja Dibunuh, Proyek Trans Papua Ditunda
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 December 2018 13:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek jalan Trans Papua dari Mamugu hingga Wamena dihentikan sementara menyusul dibunuhnya pekerja oleh kelompok bersenjata. Jumlah korban terbunuh masih dalam perdebatan, antara 24-31 orang pekerja.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam konferensi pers hari ini di kantornya.
"Kejadian ini, dengan kejadian tadi pagi seluruh pekerjaan kita hentikan. Di ruas ini kita hentikan semua dari Mamugu sampai ke Wamena sambil menunggu kondisi kondusif yang sesuai dengan rekomendasi Bapak Pangdam dan Kapolda," ujar Basuki, Selasa (4/12/2018).
Basuki mengatakan korban yang dibunuh merupakan pekerja dari PT Istaka Karya. Adapun Istaka Karya mengerjakan 14 jembatan di proyek Trans Papua. "Yang sedang dalam pekerjaan sekarang pelaksanaan ada 11 jembatan dari 14," katanya.
Basuki menuturkan pekerjaan itu juga bagian dari penyempurnaan konektivitas di Papua, dan merupakan segmen kelima dari Trans Papua. Sebetulnya, lanjut Basuki, proyek Trans Papua sangat ditunggu-tunggu warga, dan tidak ada penolakan pembangunan proyek itu.
"Ini berarti bahwa pembangunan infrastruktur tidak semata-mata tergantung pada ketersediaan dana. Ada uang, tanahnya nggak bisa dibebaskan, ya enggak bisa berjalan," kata Basuki.
Menyusul adanya peristiwa ini, Basuki mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat keamanat setempat termasuk kemungkinan menambah personel. "Saya menunggu rekomendasi dari Kodam dan kepolisian sebagai aparat penanggung jawab keamanan di sana," jelasnya.
Sebelumnya, kata dia, Kementerian PUPR juga sudah bekerja sama dengan TNI dalam pembukaan jalan untuk proyek.
"Saya kira kalau yang dengan kerja sama dengan TNI pada saat buka jalan. ini jalannya sudah terbuka, sudah kita tinggal perkerasan, pengaspalan. Kemudian pembangunan jembatan ya," ujar Basuki.
(ray/miq) Next Article Pemerintah Undang Badan Usaha Bangun Jalan Trans Papua
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam konferensi pers hari ini di kantornya.
"Kejadian ini, dengan kejadian tadi pagi seluruh pekerjaan kita hentikan. Di ruas ini kita hentikan semua dari Mamugu sampai ke Wamena sambil menunggu kondisi kondusif yang sesuai dengan rekomendasi Bapak Pangdam dan Kapolda," ujar Basuki, Selasa (4/12/2018).
Basuki mengatakan korban yang dibunuh merupakan pekerja dari PT Istaka Karya. Adapun Istaka Karya mengerjakan 14 jembatan di proyek Trans Papua. "Yang sedang dalam pekerjaan sekarang pelaksanaan ada 11 jembatan dari 14," katanya.
Basuki menuturkan pekerjaan itu juga bagian dari penyempurnaan konektivitas di Papua, dan merupakan segmen kelima dari Trans Papua. Sebetulnya, lanjut Basuki, proyek Trans Papua sangat ditunggu-tunggu warga, dan tidak ada penolakan pembangunan proyek itu.
"Ini berarti bahwa pembangunan infrastruktur tidak semata-mata tergantung pada ketersediaan dana. Ada uang, tanahnya nggak bisa dibebaskan, ya enggak bisa berjalan," kata Basuki.
Menyusul adanya peristiwa ini, Basuki mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat keamanat setempat termasuk kemungkinan menambah personel. "Saya menunggu rekomendasi dari Kodam dan kepolisian sebagai aparat penanggung jawab keamanan di sana," jelasnya.
Sebelumnya, kata dia, Kementerian PUPR juga sudah bekerja sama dengan TNI dalam pembukaan jalan untuk proyek.
"Saya kira kalau yang dengan kerja sama dengan TNI pada saat buka jalan. ini jalannya sudah terbuka, sudah kita tinggal perkerasan, pengaspalan. Kemudian pembangunan jembatan ya," ujar Basuki.
(ray/miq) Next Article Pemerintah Undang Badan Usaha Bangun Jalan Trans Papua
Most Popular