KNKT Lanjutkan Investigasi Lion Air JT-610 ke Markas Boeing

Ranny Virginia Utami & Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
28 November 2018 14:03
KNKT merilis preliminary report kecelakaan Lion Air JT-610.
Foto: Presiden Indonesia Joko Widodo memeriksa puing-puing yang dipulihkan dari penerbangan Lion Air JT610 di pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia, 30 Oktober 2018. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hari ini merilis laporan pertama terkait kecelakaan Lion Air JT-610 pada 29 Oktober 2018. Selanjutnya, tim KNKT akan berangkat ke markas Boeing di Amerika Serikat guna melanjutkan proses investigasi.

"Hari Sabtu ini rencana berangkat. Kalau jadi, rencananya seminggu ke Boeing," ujar Kepala Subkomite Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo, usai konferensi pers Rabu (28/11/2018).

Dia mengatakan di fasilitas Boeing itu pihak KNKT akan mencoba simulator, lalu membahas permasalahan teknis dengan teknisi, serta prosedur operasional.


"Karena mencoba simulator itu kita perkirakan dua hari. Diskusi bahas hasil simulator itu kira-kira sehari. Satu lagi membahas masalah teknis tentang orang-orang engineering, kenapa MKEs begini, apa itu dan lain-lain, selanjutnya masalah operasi kenapa prosedurnya tidak masuk dalam bukunya pilot dan lain-lain," kata dia.

Nurcahyo juga mengatakan KNKT akan melihat pembongkaran sensor Angle of Attack (AOA).


"Setelah itu kita lihat pembongkaran AOA sensor. Selanjutnya ke Dubes lapor progress, setelah itu evaluasi," kata Nurcahyo. Adapun di dalam laporan awal atau preliminary report itu dinyatakan bahwa salah satu sensor AOA telah diganti.

[Gambas:Video CNBC]

Ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (28/11/2018), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengonfirmasi Ketua KNKT dan sejumlah pihak terkait hari ini menuju markas Boeing di Seattle, AS.

"Apa yang dilakukan di Seattle adalah para investigator, baik dari KNKT maupun Kementerian Perhubungan, akan memperagakan fakta-fakta yang terjadi dalam temuan FDR (Flight Data Recorder)," kata Budi.



Diskusi itu, kata Budi, berlangsung selama beberapa hari dan diikuti oleh Boeing Co. Ia berharap, diskusi itu akan mampu menganalisa dengan lebih cermat terkait kecelakaan Lion Air JT-610 pada 29 Oktober lalu dan menghasilkan suatu rekomendasi kepada pemerintah Indonesia.

Hingga saat ini, Budi mengaku belum dapat menyampaikan sanksi apa yang akan diberlakukan, baik bagi maskapai Lion Air, Boeing maupun stakeholders yang terlibat. Ia memilih menunggu rekomendasi KNKT.

"Karena ini satu kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak, melibatkan suatu bisnis yang besar. Kita tidak boleh lakukan satu justifikasi yang mengatakan sesuatu. Jadi, kita harus make sure dan cool hadapi semua," kata Budi.

KNKT Lanjutkan Investigasi Lion Air JT-610 ke Markas BoeingFoto: infografis/Sejarah Lion Air Bersama Boeing/Aristya Rahadian Krisabella

(ray/miq) Next Article Klarifikasi KNKT: Pesawat Lion Air PK-LQP Laik Terbang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular