
Hampir 1 Tahun, Faktor Celaka Lion Air JT610 Belum Dirilis
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
24 September 2019 15:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku belum mendapatkan laporan utuh dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tentang penyebab jatuh pesawat Lion Air JT610 Boeing 737 Max 8 di Laut Jawa pada 29 Oktober 2018 lalu. Belum lama ini, media asing sempat mengulas hasil investigasi kecelakaan Lion Air JT610 Boeing 737 Max 8.
"Belum, lagi dibahas, lagi difinalisasi," kata Budi Karya Sumadi ketika ditemui di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Penyebab pasti belum bisa dijelaskan. Dia khawatir ada simpang siur informasi mengenai laporan KNKT jika tidak dijelaskan dalam secara lengkap.
"Nanti kita tunggu laporan KNKT, nanti takut simpang siur. Saya ngomong apa, di sana ngomong apa," urainya.
Budi Karya menilai, ada dua indikasi yang mungkin bisa jadi penyebab kecelakaan maut itu.
"Satu karena memang terutama ada kesalahan dari sistem IT-nya. Tentunya juga yang lain adalah tidak direspons atau tidak disiapkan suatu operasional yang maksimal," bebernya.
Di sisi lain, dia juga berbicara mengenai grounded pesawat jenis Boeing 737 Max 8. Sejauh ini, Indonesia masih melarang terbang pesawat jenis itu. Budi Karya bilang, keputusan selanjutnya masih akan mempertimbangkan rekomendasi sejumlah stakeholder terkait.
"Max itu akan di-grounded tergantung evaluasi yang dilakukan oleh beberapa pihak. Kita konservatif, selain melakukan evaluasi kita juga menunggu dari FAA, tapi juga dari Euro jadi netral. Ada yang dari Amerika dan Eropa," urainya.
(hoi/hoi) Next Article LIVE NOW: KNKT Ungkap Penyebab Jatuhnya Lion Air JT-610
"Belum, lagi dibahas, lagi difinalisasi," kata Budi Karya Sumadi ketika ditemui di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Penyebab pasti belum bisa dijelaskan. Dia khawatir ada simpang siur informasi mengenai laporan KNKT jika tidak dijelaskan dalam secara lengkap.
Budi Karya menilai, ada dua indikasi yang mungkin bisa jadi penyebab kecelakaan maut itu.
"Satu karena memang terutama ada kesalahan dari sistem IT-nya. Tentunya juga yang lain adalah tidak direspons atau tidak disiapkan suatu operasional yang maksimal," bebernya.
Di sisi lain, dia juga berbicara mengenai grounded pesawat jenis Boeing 737 Max 8. Sejauh ini, Indonesia masih melarang terbang pesawat jenis itu. Budi Karya bilang, keputusan selanjutnya masih akan mempertimbangkan rekomendasi sejumlah stakeholder terkait.
"Max itu akan di-grounded tergantung evaluasi yang dilakukan oleh beberapa pihak. Kita konservatif, selain melakukan evaluasi kita juga menunggu dari FAA, tapi juga dari Euro jadi netral. Ada yang dari Amerika dan Eropa," urainya.
(hoi/hoi) Next Article LIVE NOW: KNKT Ungkap Penyebab Jatuhnya Lion Air JT-610
Most Popular