
Di Depan Sandi Uno, Nelayan Curhat Paceklik dan Harga Anjlok
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
26 November 2018 20:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Para nelayan Puger Jember, mencurahkan isi hatinya pada Sandiaga Salahuddin Uno, saat calon Wakil Presiden nomor urut 02 ini berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger, Jember Jawa Timur, Senin (26/11/2018).
Salah satunya adalah soal masa piring terbang. "Masa sulit kami itu ya November hingga April. Ini masa-masa paceklik. Karena laut sedang tidak bersahabat, nah di masa-masa ini piring terbang semua Pak, apa juga kita usahakan untuk mencukupi hidup," terang nelayan Nur Suud kepada Sandiaga.
Selain soal piring terbang, Nur yang mengaku sudah tiga generasi keluarganya melaut, juga menyampaikan soal harga ikan yang sangat tidak stabil. Jika pukul pagi sekitar pukul tujuh sampai delapan pagi, harga ikan Rp 10.000, lewat dari jam itu akan turun lagi hingga Rp 6000. Nur berharap ada perbaikan tata niaga ikan yang bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Tumiran, nelayan Puger lain lagi keluhannya. Dia mengeluhkan jatah solar yang sangat sedikit untuk nelayan. "Solar sangat sedikit pak, kami kadang kesulitan melaut karena tidak mendapatkan jatah solar," terang Tumiran.
Sandi menampung semua aspirasi nelayan tersebut. "Saya bersama pak Prabowo akan menyerap aspirasi ini. Saya tidak mau dibentur-benturkan lagi dengan Bu Susi yang kabarnya baru beberapa hari datang ke Puger. Saya juga baru dengar istilah piring terbang ini. Semua permasalahan ini pasti ada solusinya. Insya Allah jika kami melayani masyarakat Indonesia, ekonomi rakyat akan kami gerakkan," terang Sandi.
Menurut Sandi, dalam ekonomi yang sedang tidak baik ini, semua sektor memang terkena dampaknya. Harus ada solusi dengan deregulasi dan peraturan pemerintah yang melindungi ekonomi rakyat kecil.
"TPI Puger memang harus lebih dari sekadar pasar. Tapi juga tempat mensejahterakan nelayannya. Lebih dari empat ribu orang bekerja di sini, dengan dua ribu kapal dan dua puluh persennya kapal besar, saya mendengarkan keluhan mereka, menyerap aspirasi, pemimpin yang baik adalah mendengarkan keluhan rakyatnya. Kami janji akan memperbaiki kondisi para nelayan, tidak hanya di Puger, tapi juga seluruh Indonesia," tutup Sandi.
(dob/dob) Next Article Ternyata Ini Obrolan Sandiaga Uno dan Prabowo Saat Bertemu
Salah satunya adalah soal masa piring terbang. "Masa sulit kami itu ya November hingga April. Ini masa-masa paceklik. Karena laut sedang tidak bersahabat, nah di masa-masa ini piring terbang semua Pak, apa juga kita usahakan untuk mencukupi hidup," terang nelayan Nur Suud kepada Sandiaga.
Sandi menampung semua aspirasi nelayan tersebut. "Saya bersama pak Prabowo akan menyerap aspirasi ini. Saya tidak mau dibentur-benturkan lagi dengan Bu Susi yang kabarnya baru beberapa hari datang ke Puger. Saya juga baru dengar istilah piring terbang ini. Semua permasalahan ini pasti ada solusinya. Insya Allah jika kami melayani masyarakat Indonesia, ekonomi rakyat akan kami gerakkan," terang Sandi.
Menurut Sandi, dalam ekonomi yang sedang tidak baik ini, semua sektor memang terkena dampaknya. Harus ada solusi dengan deregulasi dan peraturan pemerintah yang melindungi ekonomi rakyat kecil.
"TPI Puger memang harus lebih dari sekadar pasar. Tapi juga tempat mensejahterakan nelayannya. Lebih dari empat ribu orang bekerja di sini, dengan dua ribu kapal dan dua puluh persennya kapal besar, saya mendengarkan keluhan mereka, menyerap aspirasi, pemimpin yang baik adalah mendengarkan keluhan rakyatnya. Kami janji akan memperbaiki kondisi para nelayan, tidak hanya di Puger, tapi juga seluruh Indonesia," tutup Sandi.
(dob/dob) Next Article Ternyata Ini Obrolan Sandiaga Uno dan Prabowo Saat Bertemu
Most Popular