
Petani Kopi Keluhkan Harga Jatuh Ketika Panen
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
25 November 2018 11:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun kopi Indonesia sudah terkenal di manca negara dan dihargai cukup tinggi, namun ada sebagian petani yang belum merasakan rezeki yang optimal dari komoditas ini.
Kusnan, Petani kopi asal kabupaten Malang, mengeluh bila harga komoditas ini selalu turun ketika musim panen tiba. Keluhan tersebut disampaikan Kusnan kepada calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno.
"Untuk biaya produksi dan pupuk mahal. Tapi saat panen harga kopi selalu jatuh, yaitu sekitar Rp 20.000 hingga Rp 23.000 per kilogram," tutur Kusnan ketika minum kopi bersama Sandi, di Jambuwer, Kromengan Kabupaten Malang, Sabtu (24/11/2018).
Mendengar curhatan tersebut, Sandi menegaskan bahwa dalam masalah ini seharusnya pemerintah hadir. Menurutnya, dengan program yang tepat seharusnya biaya produksi tanam kopi bisa ditekan.
Selain itu, perluasan pemasaran dari komoditas kopi juga bisa ditempuh agar harga jual bisa tetap bagus. "Kami berharap beban produksi bisa ditekan, untuk pemasarannya bisa kami bantu. Itulah tugas pemimpin adalah mendengar suara rakyat," pungkasnya.
Apalagi, tuturnya, kopi asal Indonesia memiliki rasa yang enak dan punya potensi besar untuk mendatangkan keuntungan.
"Kami akan perjuangkan, karena janji itu hutang dan pasti ditagih. Kalau di Jakarta harga secangkir kopi tidak pernah turun, harganya bisa mencapai Rp 40.000. Di sini kopi sangat enak sekali, tentunya ini bisa menjadi potensi tersendiri," ucap Sandi yang menikmati langsung kopi tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Gaet Sandiaga, Prabowo: Kekayaan Bangsa Jangan Dibawa Keluar
"Untuk biaya produksi dan pupuk mahal. Tapi saat panen harga kopi selalu jatuh, yaitu sekitar Rp 20.000 hingga Rp 23.000 per kilogram," tutur Kusnan ketika minum kopi bersama Sandi, di Jambuwer, Kromengan Kabupaten Malang, Sabtu (24/11/2018).
Selain itu, perluasan pemasaran dari komoditas kopi juga bisa ditempuh agar harga jual bisa tetap bagus. "Kami berharap beban produksi bisa ditekan, untuk pemasarannya bisa kami bantu. Itulah tugas pemimpin adalah mendengar suara rakyat," pungkasnya.
Apalagi, tuturnya, kopi asal Indonesia memiliki rasa yang enak dan punya potensi besar untuk mendatangkan keuntungan.
"Kami akan perjuangkan, karena janji itu hutang dan pasti ditagih. Kalau di Jakarta harga secangkir kopi tidak pernah turun, harganya bisa mencapai Rp 40.000. Di sini kopi sangat enak sekali, tentunya ini bisa menjadi potensi tersendiri," ucap Sandi yang menikmati langsung kopi tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Gaet Sandiaga, Prabowo: Kekayaan Bangsa Jangan Dibawa Keluar
Most Popular