
Mampu Mandiri, Pesantren Jadi Percontohan Swasembada Pangan
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
26 November 2018 19:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan pesantren bisa mendukung swasembada pangan sehingga mengurangi ketergantungan impor
Hal tersebut dikatakan Sandiaga Uno ketika mengunjungi pondok pesantren Bustanul Ulum KH Abdullah Yaqien. Ponpes yang dipimpin oleh KH Syamsul Arifin ini merupakan yang tertua di Puger, Jember dan berdiri sejak tahun 1890.
Dalam kunjungan itu, Sandi kagum karena hampir semua yang dimakan para santri dan keluarga merupakan hasil kebun dari wilayah pesantren. Dari jagung, beras, ikan, dan kebutuhan pokok lainnya.
"Pesantren lebih dari sekadar tenpat menuntut ilmu. Tapi juga penerapan dari hidup mandiri. Berdiri di kaki sendiri. Menurut Pak Kyai Syamsul Arifin. Semua yang di makan santri dan keluarga merupakan hasil produksi yang dibudidayakan di pesantren. Ini membuat saya kagum. Ini merupakan contoh swasembada pangan," jelas Sandi, dalam siaran pers, Senin (26/11/2018).
Sandi menyatakan jika dikelola dengan baik, Indonesia juga bisa seperti pesentren-pesantren lainnya di Indonesia yang mengelola sendiri kebutuhan pokoknya. Bahkan mengurus airmya sendiri. Contoh yang baik ini bisa ditiru dalam mengelola negara.
"Mereka tidak bergantung pada fluktuasi harga di luar. Kami, Prabowo Subianto dan Sandi Uno, ingin bangsa ini bisa berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang luar. Bangsa ini kaya dan melimpah bukan hanya sumber daya alam, tapi juga tenaga kerjanya. Tahun 2020 kita akan mendapatkan bonus demografi, jika ini tidak dibenahi sekarang, bangsa ini hanya akan jadi penonton bukan pemain," papar Sandi.
Dalam obrolannya dengan KH Syamsul Arifin, Kemandirian pesantren akan bertambah lengkap jika bisa ada energi alternatif.
"Tadi Pak Kyai meminta solusi dalam masalah listrik ini. Ada solusinya dengan menggunakan enerji surya. Jika sudah terpenuhi energi di pesantren, kelebihan tenaganya akan diberikan kepada masyarakat sekitar, ini esensi Islam Rahmatan Lil Alamin, Islam yang memberikan berkah pada semesta alam," tutup Sandiaga.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Petani Tomat: Biaya Tanam Rp 1.500 tapi Dijual Cuma Rp 300
Hal tersebut dikatakan Sandiaga Uno ketika mengunjungi pondok pesantren Bustanul Ulum KH Abdullah Yaqien. Ponpes yang dipimpin oleh KH Syamsul Arifin ini merupakan yang tertua di Puger, Jember dan berdiri sejak tahun 1890.
Sandi menyatakan jika dikelola dengan baik, Indonesia juga bisa seperti pesentren-pesantren lainnya di Indonesia yang mengelola sendiri kebutuhan pokoknya. Bahkan mengurus airmya sendiri. Contoh yang baik ini bisa ditiru dalam mengelola negara.
"Mereka tidak bergantung pada fluktuasi harga di luar. Kami, Prabowo Subianto dan Sandi Uno, ingin bangsa ini bisa berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang luar. Bangsa ini kaya dan melimpah bukan hanya sumber daya alam, tapi juga tenaga kerjanya. Tahun 2020 kita akan mendapatkan bonus demografi, jika ini tidak dibenahi sekarang, bangsa ini hanya akan jadi penonton bukan pemain," papar Sandi.
Dalam obrolannya dengan KH Syamsul Arifin, Kemandirian pesantren akan bertambah lengkap jika bisa ada energi alternatif.
"Tadi Pak Kyai meminta solusi dalam masalah listrik ini. Ada solusinya dengan menggunakan enerji surya. Jika sudah terpenuhi energi di pesantren, kelebihan tenaganya akan diberikan kepada masyarakat sekitar, ini esensi Islam Rahmatan Lil Alamin, Islam yang memberikan berkah pada semesta alam," tutup Sandiaga.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Petani Tomat: Biaya Tanam Rp 1.500 tapi Dijual Cuma Rp 300
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular