Kepala BPS Masih Pusing Kumpulkan Data e-Commerce

News - Iswari Anggit, CNBC Indonesia
26 November 2018 12:07
Masih banyak pelaku e-commerce yang belum setor data ke BPS. Foto: Kepala BPS Suhariyanto memberi keterangan pers terkait ekspor dan impor serta upah pekerja/buruh Oktober 2018 di Gedung 3, Kantor Pusat BPS. Jakarta, Kamis (15/11).
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) masih kesulita untuk mengumpulkan data dari toko online (e-commerce). Alasannya, masih banyak pelaku usaha e-commerce yang belum menyetorkan data ke BPS.

Kepala BPS Suharyanto mengatakan para e-commerce besar sudah menyetorkan data ke BPS tetapi data tersebut masih kurang. BPS masih perlu untuk duduk bersama untuk menunjukkan pentingnya data e-commerce untuk menunjukkan perkembangan ekonomi digital.

"Untuk e-commerce kita masih butuh waktu lagi. Agak susah karena ini memang sesuatu yang baru. Kalau sekarang paling kita dapat patern besarnya, misanya komoditas yang paling banyak dibeli lewat online yang berkaitan dengan fesyen, alat kecantikan, alat elektronik, tiket dan pemesanan hotel," ujarnya dalam acara Seminar Satu Data Indonesia Menuju Revolusi Indonesia 4.0 di Jakarta, Senin (26/11/2018)

Suharyanto menambahkan BPS akan tetap konsentrasi pada indikator-indikator baru seperti ekonomi kreatif dan pariwisata. BPS nantinya akan membuat data yang lebih detil.

"Untuk ekonomi kreatif nanti kita lihat adalah share-nya pada ekonomi Indonesia, kemudian pertumbuhan dari 16 subsektor ekonomi kreatif, ini penting untuk melihat pergerakan misalnya kalau kita lihat yang terbesar memang fesyen, kriya dan kuliner," ujar Suharyanto.

"Ke depan ada sub sektor yang banyak diminati milenial yangg sekarang sharenya masih kecil tapi pertumbuhannya luar biasa misal, animasi, game. kita perlu perhatikan karaketiristik generasi milenial. kita juga akan lihat jumlah tenaga kerja, ekspor0impor ekonomi kreatif. banyak karakteristik yg perlu dieksplorasi."

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya

BPS Akui Banyak Data di RI Tak Seragam dan Tumpang Tindih


(roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading