Samsung Bayar Rp 1,9 M Bagi Karyawan Sakit Karena Pekerjaan

Wangi Sinintia Mangkuto, CNBC Indonesia
23 November 2018 20:08
Kompensasi akan diberikan pada 2028 untuk para pekerja dibagian produksi chip dan monitor display.
Foto: REUTERS/Adnan Abidi
Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung Electronics Korea Selatan pada Jumat (23/11/18) berjanji memberikan kompensasi kepada karyawan yang menderita penyakit karena mengalami penyakit dampak dari pekerjaan. Kompensasi akan diberikan pada 2028 untuk para pekerja dibagian produksi chip dan monitor display.

Langkah ini ditempuh untuk menyelesaikan perselisihan antara Samsung yang merupakan raksasa pembuat chip dunia dengan kelompok advokasi yang mewakili pekerja yang sakit dan keluarga mereka setelah ada kematian pekerja karena leukemia pada 2007. Ini memicu kekhawatiran atas kondisi kerja di perusahaan Korea Selatan.

"Upaya kami tidak cukup untuk lebih memahami rasa sakit yang dialami pekerja dan keluarga mereka," kata Kepala Eksekutif Samsung Electronics Kim Ki-nam dalam permintaan maaf publiknya selama acara untuk menandatangani perjanjian dengan kelompok advokasi.

Mengikuti keputusan panel mediasi pada awal bulan ini, dalam kasus ini, Samsung akan membayar hingga 150 juta won atau US$ 132.649,45 setara Rp 1,93 miliar kepada setiap mantan dan karyawan yang menderita sakit karena dampak pekerjaan jika memang penyakit mereka disebabkan oleh paparan bahan kimia berbahaya.

Semua karyawan Samsung terdahulu dan saat ini serta kontraktor perusahaan yang bekerja di bagian semikonduktor dan layar Samsung selama lebih dari satu tahun sejak 1984 memenuhi syarat untuk mendapatkan kompensasi atas penyakit mereka.

Kim mengatakan, perusahaan akan memposting pedoman kompensasi bersama dengan surat permintaan maaf pada akhir bulan ini di situs web perusahaan, dan sebuah firma hukum independen yang berbasis di Seoul yang akan melakukan proses peninjauan untuk pekerja yang terkena dampak karena kelayakan kompensasi mereka.

Kelompok aktivis Korea Selatan, Sharps, mengklaim sekitar 200 pekerja jatuh sakit setelah bekerja di pabrik Samsung dan 70 di antaranya meninggal dunia.

Hwang Sang-ki, pendiri Sharps dan ayah dari pekerja pabrik chip yang mati karena leukemia, mengatakan kepada Reuters bahwa selain yang 200 tersebut, dia mengharapkan lebih banyak lagi pekerja mengajukan kompensasi, tetapi akan membutuhkan waktu lama untuk membuktikan bahwa penyakit mereka secara langsung berkaitan dengan lingkungan kerja.

Baik Samsung dan Sharps tidak menguraikan potensi dari total kompensasinya.
(hps) Next Article Jepang Izinkan Ekspor ke Korsel, Ketegangan Mereda?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular