Amankan Suplai Akhir Tahun, RI Impor 30.679 Ton Daging
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
22 November 2018 15:07
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin suplai daging ayam, sapi dan telur cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru 2019.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan I Ketut Diarmita memaparkan perhitungan suplai dan konsumsi daging sapi dan kerbau. Produksi daging sapi lokal saat ini sebesar 35.845 ton, sementara kebutuhan daging sapi sebanyak 55.305 ton.
Untuk memenuhi kekurangan itu, dilakukan impor sapi dan daging sebanyak 30.679 ton. Perinciannya impor sapi bakalan 18.217 ton (setara sapi 91.543 ekor) dan impor daging sapi dan kerbau sebanyak 12.462 ton.
"Untuk itu, berdasarkan perhitungan kami terdapat surplus daging sapi dan kerbau sebanyak 11.219 ton," kata Ketut dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Ia menegaskan, ketersediaan daging ayam menjelang akhir tahun juga mengalami surplus, dengan potensi kelebihan produksi daging ayam tahun ini sebanyak 466.445 ton (38.870 ton per bulan).
Potensi produksi DOC (ayam umur sehari) untuk final stock ayam pedaging (FS broiler) disebutkan mencapai 3,28 miliar ekor (273,44 juta ekor per bulan). Dengan demikian, potensi produksi daging berdasarkan DOC tahun ini ditaksir mencapai 3,51 juta ton (291.143 ton per bulan).
Adapun proyeksi permintaan daging ayam sepanjang 2018 mencapai 3,05 juta ton (254.273 ton per bulan). Sementara itu, perhitungan potensi suplai dan proyeksi permintaan telur ayam ras mencatatkan potensi surplus telur sebanyak 795.071 ton tahun ini (66.256 ton per bulan).
"Produksi telur 2018 dihitung berdasarkan populasi layer komersial umur produktif, sehingga diperoleh potensi produksi 2,56 juta ton. Sedangkan proyeksi kebutuhan telur 2018 sebanyak 1,76 juta ton," kata Ketut.
Direktur Utama PT Dharma Jaya, Johan Ramadhon menjelaskan, pasokan daging ayam untuk pasar-pasar di DKI Jakarta sebagian besar dipasok peternak mandiri di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Lampung.
Sementara itu, hingga November, Dharma Jaya telah memasok sapi bakalan lokal sekitar 2.800 ekor ke Jakarta. Pengiriman antara lain dilakukan dari NTT berkisar antara 100 ekor hingga 300 ekor/bulan. Jumlah itu hampir sama dibandingkan sepanjang 2017 yang tetap di kisaran 3 ribu ekor.
"Target saya untuk Desember ini sekitar 400 ekor untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun, kalau memang pasokannya ada. Karena di sana kan ada kuota juga," ujar Johan. PD Dharma Jaya merupakan BUMD Pemprov DKI Jakarta untuk mengurusi kebutuhan industri daging di Ibu kota.
(miq/miq) Next Article Kebutuhan Hewan Kurban Tahun Ini 1,5 Juta Ekor, Naik 5%
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan I Ketut Diarmita memaparkan perhitungan suplai dan konsumsi daging sapi dan kerbau. Produksi daging sapi lokal saat ini sebesar 35.845 ton, sementara kebutuhan daging sapi sebanyak 55.305 ton.
Untuk memenuhi kekurangan itu, dilakukan impor sapi dan daging sebanyak 30.679 ton. Perinciannya impor sapi bakalan 18.217 ton (setara sapi 91.543 ekor) dan impor daging sapi dan kerbau sebanyak 12.462 ton.
Ia menegaskan, ketersediaan daging ayam menjelang akhir tahun juga mengalami surplus, dengan potensi kelebihan produksi daging ayam tahun ini sebanyak 466.445 ton (38.870 ton per bulan).
Potensi produksi DOC (ayam umur sehari) untuk final stock ayam pedaging (FS broiler) disebutkan mencapai 3,28 miliar ekor (273,44 juta ekor per bulan). Dengan demikian, potensi produksi daging berdasarkan DOC tahun ini ditaksir mencapai 3,51 juta ton (291.143 ton per bulan).
Adapun proyeksi permintaan daging ayam sepanjang 2018 mencapai 3,05 juta ton (254.273 ton per bulan). Sementara itu, perhitungan potensi suplai dan proyeksi permintaan telur ayam ras mencatatkan potensi surplus telur sebanyak 795.071 ton tahun ini (66.256 ton per bulan).
"Produksi telur 2018 dihitung berdasarkan populasi layer komersial umur produktif, sehingga diperoleh potensi produksi 2,56 juta ton. Sedangkan proyeksi kebutuhan telur 2018 sebanyak 1,76 juta ton," kata Ketut.
 Foto: Edward Ricardo |
Direktur Utama PT Dharma Jaya, Johan Ramadhon menjelaskan, pasokan daging ayam untuk pasar-pasar di DKI Jakarta sebagian besar dipasok peternak mandiri di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Lampung.
Sementara itu, hingga November, Dharma Jaya telah memasok sapi bakalan lokal sekitar 2.800 ekor ke Jakarta. Pengiriman antara lain dilakukan dari NTT berkisar antara 100 ekor hingga 300 ekor/bulan. Jumlah itu hampir sama dibandingkan sepanjang 2017 yang tetap di kisaran 3 ribu ekor.
"Target saya untuk Desember ini sekitar 400 ekor untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun, kalau memang pasokannya ada. Karena di sana kan ada kuota juga," ujar Johan. PD Dharma Jaya merupakan BUMD Pemprov DKI Jakarta untuk mengurusi kebutuhan industri daging di Ibu kota.
(miq/miq) Next Article Kebutuhan Hewan Kurban Tahun Ini 1,5 Juta Ekor, Naik 5%
Most Popular