
Tahun Politik, Jokowi Siapkan Dua Jurus Kebut Bangun SDM RI
Arys Aditya, CNBC Indonesia
21 November 2018 10:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk mempercepat program pembangunan manusia mulai tahun depan melalui dua cara.
Pertama perbaikan sistem pendidikan, terutama melalui revitalisasi pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Kedua, peningkatan keterampilan pencari kerja juga pekerja melalui pelatihan vokasi dan program sertifikasi.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas tentang pembangunan sumber daya manusia untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/11/2018).
"Saya ingin mengingatkan kembali bahwa setelah tahapan besar percepatan pembangunan infrastruktur yang telah berjalan dan mulai banyak yang sudah selesai dan mulai banyak yang sudah menampakkan hasil, kita akan masuk ke tahapan besar berikutnya yaitu investasi di bidang SDM," kata Jokowi dalam pembukaan rapat.
Ia mengaku ingin menjadikan 260 juta penduduk Indonesia sebagai kekuatan besar. Tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi, melainkan juga mengejar kesejahteraan dan kemajuan bersama.
"Dalam empat tahun terakhir kita telah memulai langkah perombakan dan perbaikan dalam sistem pendidikan vokasi kita. Tetapi saya kira kita belum secara full melakukan perombakan besar-besaran," ujarnya.
Jokowi mengemukakan, perombakan yang dilakukan di SMK harus melalui kurikulum dan penataan kompetensi, khususnya untuk guru dan staf pengajar. Berikutnya, sertifikasi. Jokowi memerintahkan agar program sertifikasi keahlian dilaksanakan secara besar-besaran di tiap sektor.
"Saya melihat misalnya di Kementerian PUPR program sertifikasi untuk para pekerja juga program yang sangat bagus. Tetapi memang jumlahnya masih kecil. Dan program ini melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan dunia pendidikan," ungkapnya.
"Termasuk yang melibatkan pesantren. Sehingga kita harapkan para santri bukan hanya mendapatkan pendidikan agama tetapi juga bekal keterampilan," kata Jokowi.
(miq/miq) Next Article Jokowi Ingin Swasta Berperan 75% dalam Pendidikan Vokasi
Pertama perbaikan sistem pendidikan, terutama melalui revitalisasi pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Kedua, peningkatan keterampilan pencari kerja juga pekerja melalui pelatihan vokasi dan program sertifikasi.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas tentang pembangunan sumber daya manusia untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/11/2018).
"Saya ingin mengingatkan kembali bahwa setelah tahapan besar percepatan pembangunan infrastruktur yang telah berjalan dan mulai banyak yang sudah selesai dan mulai banyak yang sudah menampakkan hasil, kita akan masuk ke tahapan besar berikutnya yaitu investasi di bidang SDM," kata Jokowi dalam pembukaan rapat.
Ia mengaku ingin menjadikan 260 juta penduduk Indonesia sebagai kekuatan besar. Tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi, melainkan juga mengejar kesejahteraan dan kemajuan bersama.
"Dalam empat tahun terakhir kita telah memulai langkah perombakan dan perbaikan dalam sistem pendidikan vokasi kita. Tetapi saya kira kita belum secara full melakukan perombakan besar-besaran," ujarnya.
![]() |
Jokowi mengemukakan, perombakan yang dilakukan di SMK harus melalui kurikulum dan penataan kompetensi, khususnya untuk guru dan staf pengajar. Berikutnya, sertifikasi. Jokowi memerintahkan agar program sertifikasi keahlian dilaksanakan secara besar-besaran di tiap sektor.
"Saya melihat misalnya di Kementerian PUPR program sertifikasi untuk para pekerja juga program yang sangat bagus. Tetapi memang jumlahnya masih kecil. Dan program ini melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan dunia pendidikan," ungkapnya.
"Termasuk yang melibatkan pesantren. Sehingga kita harapkan para santri bukan hanya mendapatkan pendidikan agama tetapi juga bekal keterampilan," kata Jokowi.
(miq/miq) Next Article Jokowi Ingin Swasta Berperan 75% dalam Pendidikan Vokasi
Most Popular