Pengangguran Terbanyak Lulusan SMK, Apa Kata Jokowi?
Arys Aditya & Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
06 November 2018 11:08
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) siap meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya pengangguran justru berasal dari sekolah tersebut.
Data BPS menunjukkan, tingkat pengangguran terbesar berasal dari masyarakat yang berpendidikan SMK dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Per Agustus 2018, pengangguran dengan tingkat pendidikan SMK sebesar 11,24% dan SMA mencapai 7,95%. Sementara untuk pendidikan tamatan Diploma dan Universitas masing-masing sebesar 6,02% dan 5,89%.
"Saya sampaikan vocational training, vocational school. Kita konsentrasi untuk perbaiki kualitasnya sehingga sumber daya manusia kita siap masuk dunia kerja," kata Jokowi di Depo MRT Lebak Bulus, Selasa (6/11/2018).
Jokowi mengatakan, pemerintah telah bekerja sama dengan Jerman dalam hal pendidikan vokasi tersebut. Lebih jauh Jokowi berharap tingkat pengangguran yang pada Agustus 2018 mencapai 7 juta orang atau sekitar 5,34% bisa terus turun.
"Angka menurun tapi masih jumlahnya di atas 5% lebih sedikit persentase itu wajib kita syukuri. Menurun tapi masih di atas 5%," tegas Jokowi.
Pertumbuhan Ekonomi Masih Baik
Pada kesempatan yang sama, Presiden juga mengatakan ekonomi Indonesia yang tumbuh melambat menjadi 5,17% di kuartal III-2018 sudah cukup baik. Hal ini didasari masih tingginya tensi ekonomi global yang mampu menekan ekonomi dalam negeri.
"Pertumbuhan ekonomi di kuartal sebelumnya kita 5,27% kemudian kuartal ini 5,17%. Alhamdulilah menurut saya masih sangat baik dibandingkan negara lain," ungkap Jokowi.
"Kita lihat tren konsumsi masyarakat masih di atas 5% itu baik menurut saya. Kita harapkan kita bisa mempertahankan dan menaikkan ke depan," kata Jokowi.
(dru/ray) Next Article Terkuak! Pengangguran Terbanyak RI Ternyata dari Lulusan Ini
Data BPS menunjukkan, tingkat pengangguran terbesar berasal dari masyarakat yang berpendidikan SMK dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Per Agustus 2018, pengangguran dengan tingkat pendidikan SMK sebesar 11,24% dan SMA mencapai 7,95%. Sementara untuk pendidikan tamatan Diploma dan Universitas masing-masing sebesar 6,02% dan 5,89%.
 Foto: Presiden Joko Widodo Tinjau Depo MRT Jakarta di Lebak Bulus (CNBC Indonesia/Andrean kristianto) |
Jokowi mengatakan, pemerintah telah bekerja sama dengan Jerman dalam hal pendidikan vokasi tersebut. Lebih jauh Jokowi berharap tingkat pengangguran yang pada Agustus 2018 mencapai 7 juta orang atau sekitar 5,34% bisa terus turun.
"Angka menurun tapi masih jumlahnya di atas 5% lebih sedikit persentase itu wajib kita syukuri. Menurun tapi masih di atas 5%," tegas Jokowi.
Pertumbuhan Ekonomi Masih Baik
Pada kesempatan yang sama, Presiden juga mengatakan ekonomi Indonesia yang tumbuh melambat menjadi 5,17% di kuartal III-2018 sudah cukup baik. Hal ini didasari masih tingginya tensi ekonomi global yang mampu menekan ekonomi dalam negeri.
"Pertumbuhan ekonomi di kuartal sebelumnya kita 5,27% kemudian kuartal ini 5,17%. Alhamdulilah menurut saya masih sangat baik dibandingkan negara lain," ungkap Jokowi.
"Kita lihat tren konsumsi masyarakat masih di atas 5% itu baik menurut saya. Kita harapkan kita bisa mempertahankan dan menaikkan ke depan," kata Jokowi.
 Foto: Infografis/Tingkat Pengangguran Berdasarkan Pendidikan/Aristya Rahadian Krisabella |
(dru/ray) Next Article Terkuak! Pengangguran Terbanyak RI Ternyata dari Lulusan Ini
Most Popular