
Luhut: Revisi DNI Belum Bisa Selamatkan CAD Tahun ini
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 November 2018 20:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) melalui Paket Kebijakan Ekonomi XVI bukan jurus praktis menekan lebarnya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui kebijakan ini belum akan berpengaruh pada CAD dalam waktu dekat. "Kalau sebulan ini ya tidaklah. Tapi tahun depan pasti [CAD] akan lebih baik," ujarnya di kantornya, Senin (19/11/2018).
Ucapan Luhut bukan tanpa dasar. Menurut dia, persoalan CAD merupakan pekerjaan rumah yang akar penyebabnya panjang. "Karena selama ini kita punya impor terlalu banyak. Bukan salahkan yang lalu, tapi ekspor kita tidak tersusun dengan bagus, tidak terintegrasi dengan baik," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
Kini, dia menegaskan, pemerintah sedang menyusun integrasi demi menunjang ekspor yang akan berdampak pada penyelamatan CAD. "Sekarang di Morowali kita buat terintegrasi. Di tempat lain juga. Mulai dari tambang, listrik, smelter, pelabuhan, semua terintegrasi. Jadi cost-nya rendah."
"Akibatnya apa? Kita ini sekarang akan jadi pengekspor stainless steel 20 % dari dunia dalam 3-4 tahun ke depan. Dari nikel, litium baterai, karbon, alat-alat listrik rumah, sendok segala macam industri tumbuh. Ini kan tidak pernah kita kerjakan berbelas-belas tahun," pungkas Luhut.
(miq/miq) Next Article Luhut Buka Suara Soal Polemik Relaksasi DNI
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui kebijakan ini belum akan berpengaruh pada CAD dalam waktu dekat. "Kalau sebulan ini ya tidaklah. Tapi tahun depan pasti [CAD] akan lebih baik," ujarnya di kantornya, Senin (19/11/2018).
[Gambas:Video CNBC]
Kini, dia menegaskan, pemerintah sedang menyusun integrasi demi menunjang ekspor yang akan berdampak pada penyelamatan CAD. "Sekarang di Morowali kita buat terintegrasi. Di tempat lain juga. Mulai dari tambang, listrik, smelter, pelabuhan, semua terintegrasi. Jadi cost-nya rendah."
"Akibatnya apa? Kita ini sekarang akan jadi pengekspor stainless steel 20 % dari dunia dalam 3-4 tahun ke depan. Dari nikel, litium baterai, karbon, alat-alat listrik rumah, sendok segala macam industri tumbuh. Ini kan tidak pernah kita kerjakan berbelas-belas tahun," pungkas Luhut.
(miq/miq) Next Article Luhut Buka Suara Soal Polemik Relaksasi DNI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular