
RI Tawarkan Investasi Kilang dan Terminal LPG ke Abu Dhabi
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
19 November 2018 11:33

Jakarta, CNBC Indonesia- Ada oleh-oleh dari hasil kunjungan Pemerintah Indonesia ke Abu Dhabi International Exhibition and Conference atau konvensi industri migas raksasa yang digelar di timur tengah pekan lalu.
Oleh-olehnya adalah banyaknya peluang untuk menawarkan investasi infrastruktur migas ke investor Timur Tengah. Dari Indonesia, yang mewakili berasal dari Kedutaan Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Dewan Energi Nasional (DEN) , dan PT Pertamina (Persero).
"Jadi kami (Pertamina, KBRI, saya) juga bertemu ADNOC untuk menawarkan kerja sama pembangunan terminal dan storage LPG," ujar Sekjen DEN Saleh Abdurrahman kepada CNBC Indonesia, Minggu (18/11/2018).
ADNOC (Abu Dhabi National Oil Company), kata Saleh, selama ini memiliki hubungan bisnis erat dengan RI, terkait impor LPG Indonesia dari negara tersebut. "Saat ini kita impor LPG cukup besar dari UEA/ADNOC," jelasnya.
Selain dengan ADNOC, perwakilan RI juga membahas tawaran investasi kilang BBM dengan perusahaan minyak Abu Dhabi lainnya, yakni Mubadala.
"Dengan Mubadala kami juga membahas beberapa hal termasuk kerja sama pembangunan kilang, akan ada pembahasan lanjutan dengan tim teknis masing-masing," kata Saleh.
Senior Vice President (SVP) Corporate Startegic Growth PT Pertamina (Persero) Daniel Purba membenarkan pertemuan itu. Namun ia mengatakan belum ada hasil teknis dan rinci dari kunjungan ke Abu Dhabi. "Masih penjajakan secara umum," katanya.
Konsumsi LPG di Indonesia bertambah setiap tahunnya. Tahun lalu, berdasar data Pertamina, penjualan LPG mencapai 7,3 juta MT. Jumlah itu meroket 300% dibanding 2008, ketika LPG pertama kali dikenalkan ke publik.
Pada tahun ini, volume penjualan LPG diperkirakan mencapai 7,5 juta ton tahun ini. Dari kebutuhan tersebut sekitar 70%-nya dipenuhi melalui impor.
(gus/miq) Next Article Efek Covid-19, Pertamina Potong Investasi US$ 1,62 M
Oleh-olehnya adalah banyaknya peluang untuk menawarkan investasi infrastruktur migas ke investor Timur Tengah. Dari Indonesia, yang mewakili berasal dari Kedutaan Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Dewan Energi Nasional (DEN) , dan PT Pertamina (Persero).
Selain dengan ADNOC, perwakilan RI juga membahas tawaran investasi kilang BBM dengan perusahaan minyak Abu Dhabi lainnya, yakni Mubadala.
"Dengan Mubadala kami juga membahas beberapa hal termasuk kerja sama pembangunan kilang, akan ada pembahasan lanjutan dengan tim teknis masing-masing," kata Saleh.
Senior Vice President (SVP) Corporate Startegic Growth PT Pertamina (Persero) Daniel Purba membenarkan pertemuan itu. Namun ia mengatakan belum ada hasil teknis dan rinci dari kunjungan ke Abu Dhabi. "Masih penjajakan secara umum," katanya.
![]() |
Konsumsi LPG di Indonesia bertambah setiap tahunnya. Tahun lalu, berdasar data Pertamina, penjualan LPG mencapai 7,3 juta MT. Jumlah itu meroket 300% dibanding 2008, ketika LPG pertama kali dikenalkan ke publik.
Pada tahun ini, volume penjualan LPG diperkirakan mencapai 7,5 juta ton tahun ini. Dari kebutuhan tersebut sekitar 70%-nya dipenuhi melalui impor.
(gus/miq) Next Article Efek Covid-19, Pertamina Potong Investasi US$ 1,62 M
Most Popular