Banyak Orang RI Ogah Kerja di Tempat 'Jin Buang Anak'

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
08 November 2018 15:49
Tak semua tenaga kerja mau bekerja di daerah-daerah yang tertinggal di berbagai wilayah Indonesia.
Foto: infografis/Sektor dengan Penyerapan Tenaga Kerja Terbesar DI RI/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Kualitas tenaga kerja orang Indonesia diklaim cukup hebat. Namun, tak semua tenaga kerja mau bekerja di daerah-daerah yang tertinggal di berbagai wilayah Indonesia.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dalam sebuah diskusi di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kamis (8/11/2018).

"Kualitas orang RI itu top-top di semua bidang. Kita ada dari sisi kualitas. Tapi begitu bicara kuantitas, berapa banyak? Itu masalahnya," kata Hanif.

Menurutnya, sebagian besar tenaga kerja Indonesia yang memiliki kualitas lebih hanya terkonsentrasi di kota-kota besar. Sementara di daerah-daerah tertentu, jumlahnya terbilang sangat minim.

"Kalau tidak berimbang terus, ini akan menciptakan ketimpangan dan berpengaruh ke investasi," kata Hanif.

"Misalnya ada suatu perusahaan investasi di daerah, butuh tenaga kerja ahli. Ketemu nggak? Saya jamin nemu, tapi dari 100 orang paling satu, dua, atau tiga," jelasnya.

Menurut Hanif, paradigma seperti ini yang harus segera dihilangkan. Dia memandang, seberan tenaga kerja perlu merata agar bisa mengurangi ketimpangan.

"Di Jawa [tenaga kerja] banyak. Tapi semua tidak mau kerja di tempat jin buang anak. Itu ibaratnya," tegss Hanif.



(dru) Next Article Jobseeker, Ini Deretan Pekerjaan Bergaji Ratusan Juta di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular