Darurat Sawah, Menteri Pertanian Andalkan Rawa

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
06 November 2018 16:04
Lahan sawah terus menyusut hingga kini tersisa 7,1 juta hektare.
Foto: Ilustrasi sawah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Luas lahan baku sawah nasional menyusut 9% dalam lima tahun terakhir menjadi hanya 7,1 juta hektar. Kondisi tersebut membuat Kementerian Pertanian (Kementan) mencari alternatif untuk tetap menjaga tingkat produktivitas pertanian.

Salah satu yang bisa dieksplorasi adalah keberadaan lahan rawa. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengaku mendapat arahan dari Menteri Kooordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk menghidupkan rawa menjadi lahan produktif.

"Nah itu yang menarik. Kita fokus arahan pak Menko. Kita fokus garap rawa yang dulunya tidur. Kita bangunkan rawa dan petani tidur," ungkapnya di Jakarta, Selasa (6/11/2018).



Dia menegaskan, proyeksi rawa garapan ini di luar lahan gambut yang terdata Badan Restorasi Gambut. Terkait hal ini, Amran bakal berkoordinasi langsung dengan para petani untuk pemetaan lahan rawa.

Lantas berapa besar potensi lahan rawa yang akan dihidupkan?

"Sebanyak-banyaknya, kan nanti kita lihat baru mau dibuat dan kalau itu jadi bisa luar biasa. Anda lihat kan rawa yang sudah kita bangun. Coba liat di Kalimantan," imbuhnya.

Berdasarkan data Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) total lahan rawa yang berpotensi untuk dikembangkan 9,52 juta hektare. Lahan tersebut tersebar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan dan Lampung.

"Ini terintergrasi, jadi ada vitamin, protein, dan karbohidrat yang bisa dihasilkan. Karbohidrat dari komoditas padi, protein dari ikan, ayam, dan bebek, serta vitamin dari sayur-sayuran," kata Mentan.
(ray/ray) Next Article Data Luas Sawah Dikoreksi, Bertambah dari 7,1 Juta Ha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular