
Harga CPO Terendah Dalam 3 Tahun, RI Tuntut Ini ke Malaysia
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
05 November 2018 18:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia meminta Malaysia untuk meningkatkan bauran minyak sawit dalam biodiesel.
Saat ini, Malaysia hanya menetapkan bauran sawit 7,5% untuk bahan bakar nabati. Sementara itu, Indonesia sudah mencapai 20%.
Jika Negeri Jiran bisa meningkatkan bauran sawit itu maka konsumsi di dalam negeri mereka akan tinggi dan turut mendorong tingginya harga sawit di pasar global.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan sebetulnya Malaysia sudah memiliki rencana meningkatkan bauran sawit pada biodiesel namun belum direalisasikan.
"Padahal perjanjiannya mereka mengamanatkan 10% di 2018 ini. Sehingga tentu tahun depan kita dorong lagi kapan mereka ikut Indonesia [menerapkan] B20," kata Airlangga di Kemenko Perekonomian, Senin (5/11/2018).
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengatakan saat ini harga CPO di pasar global memang masih rendah.
"Sawit kita saat ini mengalami tingkat harga yang rendah. Ada kemungkinan harga CPO kembali naik karena dua hal. Pertama, penurunan produksi, yang memang musimnya sekarang sejak akhir Oktober - Januari. Kedua, penyerapan lebih banyak di Indonesia dan negara lain," jelas Derom.
Adapun harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kontra Januari 2019 di Bursa Derivatif Malaysia pada hari iniĀ terkoreksi 1% lebih ke MYR 2.122/ton, di mana merupakan tingkat paling rendah dalam 3 tahun terakhir, atau sejak September 2015.
(ray/ray) Next Article Berlumur Minyak CPO, Potret Pekerja Penguras Kapal di Priok
Saat ini, Malaysia hanya menetapkan bauran sawit 7,5% untuk bahan bakar nabati. Sementara itu, Indonesia sudah mencapai 20%.
Jika Negeri Jiran bisa meningkatkan bauran sawit itu maka konsumsi di dalam negeri mereka akan tinggi dan turut mendorong tingginya harga sawit di pasar global.
"Padahal perjanjiannya mereka mengamanatkan 10% di 2018 ini. Sehingga tentu tahun depan kita dorong lagi kapan mereka ikut Indonesia [menerapkan] B20," kata Airlangga di Kemenko Perekonomian, Senin (5/11/2018).
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengatakan saat ini harga CPO di pasar global memang masih rendah.
"Sawit kita saat ini mengalami tingkat harga yang rendah. Ada kemungkinan harga CPO kembali naik karena dua hal. Pertama, penurunan produksi, yang memang musimnya sekarang sejak akhir Oktober - Januari. Kedua, penyerapan lebih banyak di Indonesia dan negara lain," jelas Derom.
Adapun harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kontra Januari 2019 di Bursa Derivatif Malaysia pada hari iniĀ terkoreksi 1% lebih ke MYR 2.122/ton, di mana merupakan tingkat paling rendah dalam 3 tahun terakhir, atau sejak September 2015.
Seperti diketahui, Indonesia dan Malaysia adalah dua negara produsen terbesar minyak sawit di dunia.
(ray/ray) Next Article Berlumur Minyak CPO, Potret Pekerja Penguras Kapal di Priok
Most Popular