Harga Avtur Tinggi, AirAsia Indonesia Rugi Rp 639,16 M

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 November 2018 19:01
Pendapatan usaha perseroan turun menjadi Rp 2,90 triliun.
Foto: CNBC Indonesia/Prima Wirayani
Jakarta, CNBC Indonesia - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) melaporkan kerugian yang membengkak sepanjang Januari-September 2018 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada Januari-September 2018, kerugian low cost carrier (LCC) itu tercatat Rp 639,16 miliar atau naik 50,49% dibandingkan dengan Januari-September 2017 Rp 416,74 miliar.

Pendapatan usaha perseroan turun menjadi Rp 2,90 triliun dari sebelumnya Rp 2,94 triliun. Sementara itu, beban usaha yang sebelumnya Rp 2,59 triliun naik menjadi Rp 3,66 triliun.

Besarnya beban usaha ini disebabkan oleh tingginya harga minyak dunia yang membuat pengeluaran perusahaan untuk pos ini mencapai Rp 1,22 triliun.



Jumlah kas perusahaan juga turun drastis menjadi Rp 78,42 miliar dari posisi di akhir Desember lalu yang sebesar Rp 248,42 miliar. Sementara total aset bernilai sebesar Rp 3,42 triliun dengan aset lancar Rp 886,22 miliar dan aset tak lancar senilai Rp 2,53 triliun.

Nilai liabilitas mencapai Rp 3,02 triliun, yang terdiri dari Rp 3,02 miliar liabilitas jangka pendek dan Rp 999,30 miliar liabilitas jangka panjang.

Adapun ekuitas perusahaan minus Rp 598,23 miliar dari sebelunya positif Rp 37,07 miliar.
(ray/ray) Next Article Diperpanjang! AirAsia Berhenti Mengudara sampai 30 September

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular