
BPS: Nilai Tukar Petani Oktober Turun Tipis
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
01 November 2018 16:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai tukar petani (NTP) per Oktober 2018 sebesar 103,02 atau turun tipis 0,14% dibandingkan bulan sebelumnya (mtm).
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, penurunan NTP disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,20% masih lebih kecil dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,34%.
Namun demikian, BPS melaporkan secara tahunan NTP petani tercatat mengalami peningkatan 0,23% dari 102,78 pada Oktober tahun lalu.
Sebagai informasi, NTP adalah salah satu indikator untuk mengukur kemampuan dan daya beli petani di pedesaan. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula daya beli petani.
"Idealnya harga-harga produk pertanian naik supaya menguntungkan petani, tapi bagaimana caranya sampai ke konsumen tetap pada harga yang wajar," ujar Suhariyanto di gedung BPS, Kamis (1/11/2018).
"Kuncinya mata rantai perdagangan yang efisien, supaya kita bisa meningkatkan pendapatan petani di satu sisi, tapi juga tetap melindungi konsumen," kata Kepala BPS.
Pada Oktober 2018, terjadi inflasi di pedesaan secara nasional sebesar 0,35% yang disebabkan kenaikan di seluruh kelompok penyusun indeks konsumsi rumah tangga.
Sementara itu, nilai tukar usaha pertanian (NTUP) secara nasional tercatat 111,91, atau turut mengalami penurunan 0,13% dibandingkan bulan sebelumnya.
Senada dengan NTP, penurunan dialami hampir seluruh subsektor NTUP, seperti tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan. Hanya subsektor tanaman pangan dan hortikultura yang mengalami kenaikan.
(ara) Next Article Nilai Tukar Petani Naik Tipis di September 2018
Most Popular